Uinsuka.ac.id – Jurnal penyesuaian menjadi salah satu aspek yang masuk dalam siklus catatan keuangan perusahaan. Sayangnya, masih saja ada karyawan bagian keuangan yang belum memahami cara menghitung jurnal penyesuaian tersebut.
Alasan yang paling sering dikemukakan yaitu bahwa membuat jurnal penyesuaian itu tidak mudah. Padahal pada prinsipnya, akunting tinggal melihat cara pencatatannya lebih dulu supaya bisa memahami bagaimana alur pembuatan jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah jenis catatan keuangan yang berfungsi untuk melihat saldo pada buku besar. Fungsi jurnal penyesuaian adalah sebagai acuan dan dasar pengambilan keputusan oleh perusahaan terkait masalah keuangan.
Alur dan Cara Menghitung Jurnal Penyesuaian
Mengapa jurnal penyesuaian itu penting? Seperti telah sedikit disinggung sebelumnya, bahwa jurnal penyesuaian berguna untuk membantu perusahaan membuat keputusan bisnis. Itu artinya bahwa jurnal penyesuaian memiliki peranan yang cukup penting bagi perusahaan.
Apa saja isi jurnal penyesuaian pada keuangan perusahaan? Jurnal penyesuaian memuat informasi penting terkait kondisi keuangan perusahaan pada setiap akhir periode pembukuan. Dari sinilah perusahaan lebih mudah membuat keputusan dengan mempertimbangkan kondisi keuangannya.
Perhatikan alur dan cara membuat jurnal penyesuaian berikut ini.
1. Beban Perlengkapan
Yang dimaksud perlengkapan disini terdiri dari harta lancar atau aktiva lancar (current assets). Semua harta yang masuk dalam kelompok tersebut harus dituliskan pada jurnal , baik yang sifatnya jangka panjang maupun jangka pendek.
Perlengkapan yang ditulis adalah yang sudah dipakai, untuk mengetahui sekaligus memeriksa apakah saldo pada akun ini sama dengan apa yang ada pada hitungan secara fisik. Ini penting, karena perusahaan akan menggunakan perlengkapan yang tersisa untuk periode selanjutnya.
Apa yang dimaksud dengan perlengkapan? Perlengkapan adalah bahan-bahan yang telah dibeli oleh perusahaan dan tidak ada tujuan untuk menjualnya kembali. Saldo perlengkapan dapat dihitung dari saldo awal dengan saldo sisa pada akun tersebut.
Contohnya, saldo awal akun perlengkapan yaitu Rp5.000.000 dan pada akhir periode pembukuan saldo menunjukkan nominal Rp3.500.000. Maka jurnal penyesuaian pada akun perlengkapan pada periode tersebut adalah Rp5.000.000 – Rp3.500.000 yaitu Rp1.500.000.
Artinya, perusahaan telah menggunakan perlengkapan senilai Rp1.500.000 selama periode tersebut. Selisih saldo yang didapatkan dari hitungan tersebut harus dicatat supaya kondisi sebenarnya dari akun perlengkapan bisa dilihat dengan jelas.
Contoh jurnal akun perlengkapan :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
5 September 2023 | Beban Perlengkapan | Rp1.500.000 | |
Perlengkapan | Rp5.000.000 |
2. Beban yang Dibayar Dimuka
Cara menghitung jurnal penyesuaian berikutnya adalah membuat akun untuk beban yang dibayar dimuka. Pada jurnal penyesuaian terdapat kolom untuk menuliskan beban yang telah dibayarkan dimuka oleh perusahaan.
Pengertian beban dibayar dimuka adalah nominal yang memperlihatkan bahwa perusahaan telah membayar kepada pihak lain sejumlah nominal dan menunjukkan pembayaran yang digunakan untuk periode selanjutnya.
Beban dibayar dimuka juga bisa disebut dengan rapel, karena perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk membayar kewajiban sekaligus untuk beberapa periode yang akan datang. Sekalipun sudah dibayar dimuka, akun tetap harus dituliskan dalam jurnal penyesuaian.
Contohnya, perusahaan membayar asuransi untuk 4 bulan mendatang sebesar Rp4..000.000, dan pada akhir periode dilihat nominalnya telah berkurang menjadi Rp2.000.000, sehingga didapatkan selisih Rp2.000.00, maka pencatatannya yaitu :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
10 September 2023 | Beban Asuransi | Rp2.000.000 | |
Asuransi dibayar dimuka | Rp2.000.000 |
3. Penyusutan Peralatan
Berapa nilai penyusutan peralatan juga masuk sebagai salah satu komponen akun jurnal penyesuaian. Perusahaan harus mengetahui nilai penyusutan barang dan aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Nilai penyusutan nominalnya tidak akan pernah stabil, sehingga harus selalu diperiksa dan disesuaikan pada setiap periode pembukuan. Contoh catatan penyusutan aset pada jurnal penyesuaian yaitu :
Mesin pabrik mengalami penyusutan nilai Rp30.000.000, ditulis dengan cara :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
20 September 2023 | Beban penyusutan | Rp30.000.000 | |
Akumulasi penyusutan | Rp30.000.000 |
4. Pendapatan yang Diterima Dimuka
Cara membuat jurnal penyesuaian tidak bisa dilakukan jika tidak ada catatan tentang pendapatan yang diterima dimuka oleh perusahaan. Akun pendapatan diterima dimuka ini ada karena pelanggan atau pembeli yang telah membayar tapi belum mendapatkan barangnya, jadi dianggap utang.
Contohnya, perusahaan telah menerima pembayaran dimuka senilai Rp10.000.000, namun hingga akhir periode baru bisa diselesaikan Rp7.500.000. Jadi perusahaan masih memiliki utang sebesar Rp2.500.000, maka jurnalnya ditulis sebagai berikut :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
20 September 2023 | Pendapatan dimuka | Rp10.000.000 | |
Pendapatan jasa | Rp2.500.000 |
5. Pendapatan Masih Harus Diterima / Piutang
Selanjutnya, masukkan pendapatan berupa piutang sebagai akun jurnal penyesuaian. Pada dasarnya, memasukkan jumlah piutang pada cara menghitung jurnal penyesuaian tidak jauh beda dengan pendapatan yang diterima dimuka, karena sama-sama belum dicatat dalam pembukuan.
Catatan piutang muncul karena perusahaan belum menerima apa yang menjadi haknya, berupa bayaran, sementara barang maupun jasa sudah diterima oleh konsumen. Artinya, konsumen tersebut masih mempunyai utang pada perusahaan.
Contohnya, piutang yang masih harus diterima perusahaan adalah sebesar Rp2.500.000, maka jurnalnya seperti berikut :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
23 September 2023 | Piutang pendapatan | Rp2.500.000 | |
Pendapatan jasa | Rp2.500.000 |
6. Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Apa saja yang dimuat dalam jurnal penyesuaian? Akunting juga harus memasukkan akun beban yang berasal dari sewa gedung yang telah dibayarkan dimuka. Cara mencatat akun beban sewa gedung yang dibayarkan dimuka ini sebenarnya mirip dengan beban yang telah dibayarkan dimuka.
Contohnya, perusahaan sudah membayar sewa gedung kantor sebesar Rp15.000.000, tapi ternyata yang digunakan hanya Rp5.000.000 saja. Jadi harus dihitung dulu selisihnya sebelum dimasukkan dalam jurnal penyesuaian.
Selisihnya yaitu Rp15.000.000 – Rp5.000.000 didapatkan hasil Rp10.000.000, selanjutnya dimasukkan dalam jurnal penyelesaian berikut ini :
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
30 September 2023 | Beban sewa | Rp10.000.000 | |
Sewa dibayar dimuka | Rp15.000.000 |
7. Menyelesaikan Jurnal Penyesuaian
Langkah terakhir dalam cara menghitung jurnal penyesuaian adalah menyelesaikannya sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang lengkap. Caranya cukup mudah, tinggal masukkan saja semua catatan saldo pada setiap akun menjadi satu bagian jurnal penyesuaian.
Buatlah kolom sesuai dengan kolom yang ada pada setiap akun dan masukkan semua transaksi yang sudah dilakukan. Mengacu pada contoh diatas, maka jurnal penyesuaian perusahaan akan menjadi seperti berikut ini.
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
5 September 2023 | Beban Perlengkapan | Rp1.500.000 | |
Perlengkapan | Rp1.500.000 | ||
10 September 2023 | Beban Asuransi | Rp2.000.000 | |
Asuransi dibayar dimuka | Rp2.000.000 | ||
20 September 2023 | Beban penyusutan | Rp30.000.000 | |
Akumulasi penyusutan | Rp30.000.000 | ||
20 September 2023 | Pendapatan dimuka | Rp2.500.000 | |
Pendapatan jasa | Rp2.500.000 | ||
23 September 2023 | Piutang pendapatan | Rp2.500.000 | |
Pendapatan jasa | Rp2.500.000 | ||
30 September 2023 | Beban sewa | Rp10.000.000 | |
Sewa dibayar dimuka | Rp10.000.000 | ||
Total | Rp48.500.000 | Rp48.500.000 |
Saldo akhir pada jurnal penyesuaian di atas tercatat sebesar Rp48.500.000, dimana jumlah sisi debet dan sisi kredit nilainya harus sama. Jika masih ada perbedaan, kemungkinan ada kesalahan perhitungan pada saldo, jadi sebaiknya diperiksa lagi.
Meskipun terlihat sulit, tapi jurnal penyesuaian pada keuangan perusahaan harus tetap dibuat, dan digunakan sebagai acuan pembuatan keputusan. Jurnal penyesuaian memuat saldo yang tersisa pada setiap akun pembukuan pada setiap periode.
Dengan memperhatikan alurnya, cara menghitung jurnal penyesuaian sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Buat dulu jurnal penyesuaian pada setiap akun lalu setelah selesai, satukan semua catatan saldo akun menjadi satu.
Baca Juga: