Uinsuka.ac.id – Menghitung persentase kenaikan dan penurunan sering digunakan untuk mengetahui perkembangan pendapatan, harga, hingga jumlah penduduk di suatu wilayah. Dalam menentukan persentase tersebut digunakan cara menghitung persentase kenaikan dengan sebuah rumus.
Sistem persentase biasa digunakan untuk menyederhanakan bilangan kumulatif. Melalui persentase angka, kamu dapat menilai suatu pertumbuhan secara kuantitatif sehingga dapat digunakan sebagai data dalam melakukan evaluasi maupun strategi di masa mendatang.
Apa itu Persentase?
Sebelum membahas cara hitung persentase kenaikan dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai dasar untuk memahami materi ini mari kita mengenal terlebih dahulu pengertian persentase dan bagaimana cara penggunaanya.
1. Pengertian Persentase
Persentase secara bahasa latin disebut sebagai per centum yang berarti seratus atau bisa disebut perseratus. Jadi persentase dapat didefinisikan sebagai rasio dari pecahan 100 dan diberi simbol dengan tanda %.
Persentase juga diartikan sebagai cara untuk menyebutkan sebagian angka dari keseluruhan bilangan secara 100%. Misalnya 10% adalah penyebutan untuk 10/100, sedangkan 30/100 disebut sebagai 30%.
2. Rumus Persentase
Untuk mengetahui berapa persen dari jumlah keseluruhan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Persentase = (angka bagian / angka keseluruhan) x 100. Melalui rumus tersebut, akan didapatkan persentase dari jumlah keseluruhan. Sebagai contoh, 30 dari 500 adalah 30 / 500 x 100 = 15%.
Cara menghitung Persentase Kenaikan
Persentase kenaikan merupakan selisih nilai dari nominal angka yang diperoleh dari sebelumnya dengan jumlah sesudahnya. Terdapat tiga cara yang sering digunakan untuk mengetahui persentase kenaikan yaitu dengan logika, menggunakan rumus, dan memakai Excel.
1. Menghitung Secara Logika
Penyelesaian secara logika dilakukan dengan mengurangi nilai terbaru dengan nilai sebelumnya. Maka akan diketahui selisih dari kenaikan tersebut, sehingga dapat diketahui kuantitatif dari nilai kenaikannya dengan merubahnya ke dalam persen.
Contoh sederhananya bisa kita praktekan pada cara menghitung persentase kenaikan harga. Misal produk A pada tahun 2021 dijual dengan harga Rp250.000, kemudian mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2022 menjadi Rp400.000.
Dari kenaikan harga tersebut dapat kita ketahui selisih kenaikan nilainya dengan cara mengurangi harga di tahun 2022 dengan 2021 seperti berikut ini:
- Rp400.000 – Rp250.000 = Rp150.000
Setelah diketahui selisihnya, selanjutnya nilai tersebut dibagi dengan harga awal pada tahun 2021, maka hasilnya sebagai berikut:
- Rp150.000 : Rp250.000 = 0,6
Hasil perolehan dari pembagian di atas kemudian dikalikan dengan seratus untuk mengetahui nilai persentase dari jumlah keseluruhan.
- 0,6 x 100% = 60%
Jadi diketahui kenaikan dari harga barang tersebut dalam kurun waktu satu tahun mengalami penambahan sebesar 60%.
2. Menggunakan Rumus
Jika sebelumnya menghitung persentase dengan cara logika yaitu mengurangi nilai awal dengan akhir. Penyelesaian satu ini dilakukan untuk menyederhanakan pemaparan diatas dengan menggunakan rumus seperti berikut ini:
- Persentase kenaikan = (nilai di akhir – nilai di awal) / nilai di awal x 100%
Rumus ini merupakan cara yang sama yang digunakan pada penyelesaian secara logika. Hanya saja penggunaannya lebih mudah untuk dipahami.
Sebagai contoh kita akan mengaplikasikannya pada cara menghitung persentase kenaikan gaji. Pada tahun 2020 Rita memulai karirnya sebagai pegawai atau karyawan di sebuah perusahaan, kemudian di tahun pertamanya dia mendapatkan penghasilan sebesar Rp3.000.000.
Pada tahun berikutnya, Rita mengalami kemajuan berupa prestasi sehingga sebagai penghargaan dia mendapatkan kenaikan pendapatan dari Rp3.000.000 menjadi Rp5.000.000. dari pendapatan akhir yang diperoleh Rita maka untuk mengetahui persentase kenaikannya sebagai berikut:
- Persentase kenaikan = (nilai di akhir – nilai di awal) / nilai di awal x 100%
- Persentase kenaikan = (Rp3.000.000 – Rp5.000.000) / Rp3.000.000 x 100%
- Persentase kenaikan = Rp2.000.000 / Rp3.000.000 x 100%
- Persentase kenaikan = 66,6%
Jadi diketahui kenaikan pendapatan yang diperoleh oleh Rita adalah 66,6%. Angka tersebut merupakan pembulatan dari bilangan desimal beberapa digit jika dihitung menggunakan mesin kalkulator.
3. Cara Menghitung Persentase Kenaikan Menggunakan Excel
Selain menggunakan dua cara di atas, kamu bisa menggunakan aplikasi Excel yang lazim digunakan untuk menginput data berbasis angka untuk melakukan penghitungan. Pemakaian software ini memudahkan kita dalam menyederhanakan hitungan yang lebih rumit.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat menggunakan Excel dalam menghitung persentase:
- Cara pertama, setelah mengetikan angka yang ingin diubah menjadi persentase dengan memasukan lambang % pada kolom sel yang sama.
- Cara lainnya yaitu dengan mengubah format persen pada cell melalui tab home, kemudian pilih number selanjutnya klik persen.
- Untuk mengubah format angka menjadi persen secara langsung, kamu bisa menggunakan tombol perintah pada keyboard dengan menekan ctrl + shift + % secara bersamaan.
- Selanjutnya kamu bisa mulai untuk memilih format percentage pada kotak dialog melalui format cell. Adapun rumus fungsi yang digunakan dalam cara menghitung persentase adalah
Persentase kenaikan = jumlah kenaikan / jumlah sebelumnya x 100%
Contohnya kita akan menggunakan Excel untuk mengetahui cara hitung persentase kenaikan omset dari sebuah usaha dagang. Pada bulan Januari pendapatan yang diperoleh adalah Rp4.000.000, pada bulan berikutnya mengalami kenaikan menjadi Rp4.250.000.
Pada 3 bulan berikutnya pun mengalami kenaikan yang sama sebesar Rp25.000/bulan. Untuk menghitung persentase melalui format cell berikut ini cara yang bisa dilakukan.
Pada kolom cell A diisi data nilai awal, kemudian pada kolom cell B kita ketikan nilai kenaikan per satu bulan. Sedangkan pada kolom cell C kita isi dengan rumus fungsi untuk menghasilkan persentase kenaikan yang akan dicari.
Misal format nilai awal dengan nilai akhirnya sebagai berikut
No | A | B | C | D |
1 | Bulan | Nilai Awal | Nilai Akhir | Persentase |
2 | Februari | Rp4.000.000 | Rp4.250.000 | |
3 | Maret | Rp4.250.000 | Rp4.500.000 | |
4 | April | Rp4.750.000 | Rp5.000.000 | |
5 | Mei | Rp5.000.000 | Rp5.250.000 |
Dari format di atas untuk mengetahui persentase kenaikan pada bulan Februari maka pada kolom cell D kita dapat mengetikan rumus fungsi =(c2-b2) / b2. Rumus serupa dapat kamu gunakan untuk mengetahui kenaikan pada bulan-bulan berikutnya.
Contoh Soal
Pada tahun 2010 Doni berusia 12 tahun memiliki tinggi badan 130 cm dan berat badan 35 kg. Kemudian setelah bertambah usia di tahun 2011 Doni mengalami kenaikan berat badan menjadi 40 kg dan peningkatan pada tinggi badan sebanyak 15 cm.
Tentukan cara menghitung persentase kenaikan berat badan dan tinggi badan yang dialami oleh Doni pada tahun 2011.
Jawab:
- Tinggi badan sebelumnya= 130 cm
- Tinggi badan sesudah= 145 cm
- Berat badan sebelumnya= 35 kg
- Berat badan sesudah= 40 kg
Berapa persentase kenaikan tinggi badan dan berat badan Doni?
- Persentase kenaikan Berat Badan = (berat badan sesudah – berat badan sebelumnya) / berat badan sebelum x 100%
- Persentase kenaikan berat badan = (40 kg – 35 kg) / 35 kg x 100%
- Persentase kenaikan berat badan = 5 kg / 35 kg x 100% = 14,28%
- Persentase kenaikan tinggi badan = (tinggi badan sesudah – tinggi badan sebelum) / tinggi badan sesudah x 100%
- Persentase kenaikan tinggi badan = (145 cm – 130 cm) / 130 cm x 100%
- Persentase kenaikan tinggi badan = 15 cm / 130 x 100% = 11,5 %
Cara menghitung persentase kenaikan secara logika dan rumus lebih sering digunakan untuk mengetahui selisih dan persentase peningkatan pada jumlah keseluruhan. Meski demikian, penggunaan aplikasi Excel juga dapat digunakan untuk perhitungan yang lebih rumit.
Secara umum untuk mengetahui persentase kenaikan didapatkan melalui selisih kenaikan sesudah dengan nilai sebelumnya. Setelah diketahui, hasil dari selisih tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui persentasenya.
Baca Juga: