Uinsuka.ac.id – Dalam membesarkan anak, orang tua tentu memiliki kewajiban memastikan tumbuh kembangnya tetap sehat dan ideal. Cara menghitung IMT anak menjadi salah satu solusi terbaik untuk memantau kesehatan mereka. Dengan begitu, kondisi fisiknya akan lebih mudah untuk diketahui.
Pengukuran IMT tidak hanya dilakukan pada anak-anak, namun juga untuk orang dewasa. Terdapat parameter tersendiri yang dapat menggolongkan kondisi anak, seperti kurus, normal, gemuk, dan obesitas. Jika hasil IMT kurang dari berat normal, maka kamu harus menaikkan berat badan.
Sementara itu, jika IMT menunjukkan berat badan diatas batas normal, maka sebaiknya usahakan untuk menurunkannya. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk membentuk fisik yang bagus, namun lebih menghindari masalah kesehatan yang berpotensi muncul saat kamu terlalu kurus maupun gemuk.
Pengertian Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan suatu pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui berat badan seseorang tergolong sehat atau tidak. Nilai pengukuran ini dapat dihitung dengan cara membagi berat badan seseorang (kg) dengan tinggi badannya (m) yang dikuadratkan.
IMT sebaiknya diukur sejak masa kanak-kanak, karena masih dalam tahap pertumbuhan. Namun, perhitungannya berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak dapat dikategorikan memiliki tubuh yang sehat jika nilai IMT-nya berkisar antara 15 – 18,5.
Akan tetapi, angka tersebut bukan satu-satunya parameter yang bisa menentukan kesehatan seorang anak. Terdapat banyak faktor lain seperti jenis kelamin, umur, hingga tingkat aktivitas fisik.
Meskipun demikian, indeks massa tubuh menjadi salah satu parameter penting yang harus diperhatikan.
Rumus Menghitung IMT
Cara menghitung IMT anak dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa rumus berdasarkan usia. Dalam hal ini, kamu harus menyesuaikan usia dengan rumus IMT. Akan tetapi, rentang dan parameter yang digunakan tetap akan membedakan setiap kategorinya.
- Kurus Tingkat Berat = Kurang dari 17,0
- Kurus Tingkat Ringan = 17,0 – 18,4
- Normal =18,5 – 25,0
- Gemuk Tingkat Ringan = 25,1 – 27,0
- Gemuk Tingkat Berat = Lebih dari 27
1. Rumus IMT Secara Umum (Orang Dewasa)
Rumus pertama yang umum digunakan untuk menghitung IMT adalah menggunakan berat badan dan tinggi badan. Rumus ini biasanya untuk orang dewasa atau yang berusia 15 tahun ke atas. Pada masa ini, mengatur asupan gizi dan berat badan merupakan kesadaran masing-masing.
Jika kamu merasa hasil IMT nantinya tidak menunjukkan berat badan yang ideal, maka bisa memutuskan untuk menambah atau menguranginya. Akan tetapi, hal ini tentu tidak mudah untuk dilakukan dan proses perubahannya juga tidak dapat terjadi dengan instan.
- IMT = Berat Badan (kg) : (Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m))
atau
- IMT = Berat Badan (kg) : (Tinggi Badan (m))2
2. IMT untuk Bayi Usia 1-6 Bulan
Bayi yang masih berusia 1-6 bulan cenderung membuat orang tuanya menjadi bingung dengan kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, kamu bisa mengecek IMT terlebih dahulu dengan cara menjumlahkan berat badan lahir (gram) dengan usia bayi, lalu kalikan dengan 600 gram.
- IMT = Berat Badan Lahir (gram) + (Usia x 600 gram)
3. IMT untuk Bayi Usia 7-12 Bulan
Saat anak sudah memasuki usia 7 bulan hingga berusia 1 tahun, mengukur berat badan idealnya tidak bisa menggunakan rumus sebelumnya. Hal ini disebabkan karena perkembangan anak yang menjadi lebih besar membuat berat badan idealnya juga akan bertambah.
Oleh karena itu, cara menghitung IMT anak pada usia ini yaitu dengan menjumlahkan berat badan lahir anak (gram) yang dikalikan dengan 500 gram. Perbedaan rumus ini dengan anak usia 1-6 bulan adalah bagian pengalinya yaitu 500 gram seperti yang tertera pada rumus berikut.
- IMT = Berat Badan Lahir (gram) + (Usia x 500 gram)
4. IMT untuk Anak 1-5 Tahun
Setelah anak beranjak besar dan mulai belajar melakukan banyak aktivitas, maka jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsinya juga semakin banyak.
Pada masa ini, asupan gizi harus diperhatikan dan dikontrol dengan baik agar anak tidak mengalami kekurangan maupun kelebihan gizi.
Jika perhitungan IMT pada bayi membutuhkan berat badan lahir, maka anak yang berusia 1-5 tahun menggunakan usianya dalam tahun dan bulan. Caranya adalah dengan menjumlahkannya dua kali usia (tahun dan bulan) dengan angka 8 seperti dalam rumus berikut ini:
- IMT = 2n + 8
Keterangan:
- n = usia anak dalam tahun dan bulan
Misalnya, jika anak berusia 17 bulan, maka tulis 1,5 yang berarti 1 tahun 5 bulan.
5. IMT untuk Ibu Hamil
Kondisi hamil merupakan salah satu hal yang paling membahagiakan bagi seorang wanita. Meskipun demikian, tanggung jawabnya sangat besar karena harus menjaga kesehatan dua orang, yaitu diri sendiri dan bayi yang ada dalam kandungan.
Namun, menghitung IMT pada ibu hamil harus menggunakan IMT sebelum masa kehamilan. Jadi, kamu harus menghitung IMT sebelum hamil terlebih dahulu, lalu memasukkannya ke dalam rumus IMT ibu hamil seperti berikut ini.
- IMT = -1,2 x IMT + 42
Cara Menghitung IMT Anak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa menghitung IMT anak dapat dilakukan dengan rumus yang berbeda-beda.
Akan tetapi, secara umum IMT ditentukan berdasarkan berat dan tinggi badannya. Nah, berikut ini terdapat langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan posisi IMT anak.
1. Mengukur Berat dan Tinggi Badan
Secara umum, anak akan mengalami pertumbuhan yang membuat berat badan dan tinggi badannya cenderung untuk meningkat. Oleh karena itu, untuk menghitung IMT harus menggunakan data berat dan tinggi badan terbaru yang akurat. Sebelum mengukur, lakukan beberapa persiapan, yaitu:
- Lepaskan pakaian luar, sepatu, maupun aksesoris yang digunakan anak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berat badan sebenarnya tanpa adanya tambahan berat pakaian dan aksesoris.
Pastikan anak mengenakan pakaian yang tipis dan tidak memiliki bobot yang berat.
- Saat mengukur tinggi, minta anak untuk berdiri tegak dengan kaki yang menyatu di lantai. Pastikan ia tidak mengangkat tumit atau membungkuk. Selain itu, gerakkan alat pengukur hingga tepat berada di atas kepala lalu catat hasilnya.
- Saat menimbang berat badan, sebaiknya gunakan timbangan digital. Hal ini bertujuan untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Jangan lupa untuk meletakkan timbangan di lantai yang rata lalu tempatkan kaki anak di tengah timbangan tanpa bergerak. Catat hasilnya.
- Pengukuran berat dan tinggi badan seharusnya dilakukan pada waktu yang sama. Misalnya, pada pagi hari sebelum anak sarapan atau pada sore hari sebelum makan
2. Menggunakan Rumus IMT
Setelah mengetahui nilai berat dan tinggi badan anak, selanjutnya adalah masukkan pada rumus sesuai kategori umurnya. Dengan begitu, kamu akan langsung tahu apakah berat anak sudah ideal atau tidak.
Faktor yang Membuat Berat Badan Anak Susah Naik
Setelah mengetahui Cara Menghitung IMT Anak seperti yang telah dijelaskan diatas, tentu sudah bisa diketahui hasilnya seperti apa. Dan jika hasilnya tidak sesuai antara umur dan berat badan, tentu ada masalah yang terkait Faktor yang membuat berat badan anak susah naik dan tidak sesuai yang diharapkan. Berat badan anak yang sulit naik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari segi fisik, pola makan, maupun kondisi kesehatan. Berikut beberapa faktor utama yang bisa mempengaruhi sulitnya berat badan anak naik:
1. Asupan Nutrisi yang Tidak Memadai
- Pola makan kurang seimbang: Jika anak tidak mendapatkan asupan makanan yang mencukupi atau nutrisinya tidak seimbang, berat badannya akan sulit naik. Anak perlu mendapatkan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan optimal.
- Picky eating: Beberapa anak sangat pemilih terhadap makanan, yang menyebabkan asupan nutrisi tidak terpenuhi secara optimal.
- Porsi makan yang terlalu kecil: Jika porsi makan anak tidak mencukupi kebutuhannya, berat badan sulit untuk naik.
2. Masalah Pencernaan
- Malabsorpsi: Beberapa kondisi seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa dapat menyebabkan tubuh anak kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.
- Infeksi saluran pencernaan: Infeksi cacing atau gangguan gastrointestinal lain bisa menghambat penyerapan makanan dan nutrisi, sehingga pertumbuhan anak terhambat.
3. Masalah Metabolisme
- Kebutuhan kalori yang lebih tinggi: Anak-anak dengan kondisi metabolisme yang cepat mungkin memerlukan lebih banyak kalori daripada anak-anak lain untuk menambah berat badan. Kondisi medis tertentu seperti hipertiroidisme juga dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan kesulitan dalam menambah berat badan.
4. Kondisi Kesehatan Tertentu
- Alergi makanan: Alergi makanan dapat membatasi pilihan makanan yang bisa dikonsumsi anak, sehingga asupan nutrisi menjadi terbatas.
- Penyakit kronis: Kondisi medis seperti asma, gangguan jantung, atau gangguan ginjal bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan menambah berat badan karena energi yang dibutuhkan tubuh lebih besar.
- Infeksi kronis: Infeksi berkepanjangan seperti tuberkulosis atau infeksi saluran pernapasan juga dapat mempengaruhi kenaikan berat badan.
5. Gangguan Hormonal
- Gangguan pada hormon pertumbuhan (GH): Anak yang mengalami gangguan pada hormon pertumbuhan mungkin memiliki berat badan yang sulit naik karena hormon ini berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
6. Faktor Psikologis
- Stres atau trauma: Stres, kecemasan, atau gangguan emosional lainnya bisa memengaruhi nafsu makan anak, sehingga berat badannya sulit bertambah.
- Gangguan makan: Anak-anak yang mengalami gangguan makan seperti anoreksia juga akan mengalami kesulitan dalam menambah berat badan.
7. Faktor Genetik
- Pengaruh keturunan: Beberapa anak mungkin secara genetik memiliki tubuh yang lebih kecil atau pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan anak-anak lain. Faktor genetik bisa berperan besar dalam pola pertumbuhan anak.
8. Aktivitas Fisik yang Berlebihan
- Anak yang sangat aktif secara fisik mungkin memerlukan lebih banyak kalori untuk mengganti energi yang dikeluarkan, sehingga jika asupan makanan tidak seimbang dengan tingkat aktivitasnya, berat badan bisa sulit naik.
Untuk mengatasi masalah berat badan anak yang sulit naik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan rekomendasi penanganan yang tepat.
Cara Menambah Berat Badan Anak
Selain Cara Menghitung IMT Anak dan mengetahui faktor yang membuat berat badan anak susah naik diatas, Menambah berat badan anak memerlukan pendekatan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan yang sehat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambah berat badan anak secara optimal:
1. Makanan Tinggi Kalori
Salah satu cara utama untuk meningkatkan berat badan anak adalah dengan memberikan makanan yang tinggi kalori namun tetap sehat. Pilihlah makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, telur, dan produk susu berlemak. Hindari makanan yang hanya memberikan kalori kosong seperti makanan cepat saji atau minuman bersoda. Fokus pada makanan bergizi yang kaya protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks agar pertumbuhan anak tetap optimal.
2. Fokus Pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Daripada memaksa anak makan dalam porsi besar, penting untuk memberikan makanan dengan kualitas nutrisi yang baik. Porsi kecil dengan kandungan gizi yang tinggi jauh lebih efektif untuk membantu anak mendapatkan berat badan yang ideal. Berikan makanan yang kaya vitamin dan mineral, serta seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak.
3. Beri Tambahan Vitamin
Memberikan tambahan vitamin juga dapat membantu menambah berat badan anak. Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan suplemen vitamin yang sesuai, terutama vitamin D, kalsium, dan zat besi yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan massa otot. Vitamin ini penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan meningkatkan nafsu makan anak.
4. Ciptakan Suasana Menyenangkan Saat Makan
Suasana makan yang menyenangkan dapat membantu anak lebih tertarik untuk makan. Hindari memaksa anak untuk makan, tetapi ciptakan suasana yang santai dan positif. Anda bisa membuat makanan terlihat lebih menarik atau melibatkan anak dalam proses persiapan makanan, sehingga mereka lebih semangat untuk menyantapnya.
Cara Menjaga Berat Badan Anak Tetap Ideal
Selain menambah berat badan, penting juga untuk menjaga berat badan anak agar tetap ideal. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Berikan Makanan Bergizi Seimbang
Untuk menjaga berat badan anak tetap ideal, berikan makanan yang bergizi seimbang. Penuhi kebutuhan harian anak dengan memberikan asupan protein, lemak sehat, karbohidrat, serta vitamin dan mineral. Hindari makanan tinggi gula dan garam yang dapat menyebabkan obesitas atau masalah kesehatan lainnya.
2. Berikan Suplemen Vitamin
Selain makanan bergizi, suplemen vitamin juga penting untuk menjaga berat badan ideal anak. Vitamin dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh serta mendukung metabolisme yang sehat. Pastikan anak mendapatkan cukup vitamin D, kalsium, dan omega-3 untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
3. Biasakan Anak Olahraga Secara Rutin
Aktivitas fisik yang rutin sangat penting untuk menjaga berat badan anak tetap ideal. Ajak anak untuk berolahraga secara rutin, seperti bermain sepak bola, bersepeda, atau sekadar berjalan-jalan di taman. Olahraga membantu membakar kalori berlebih, memperkuat otot, dan meningkatkan kesehatan jantung serta paru-paru.
4. Hindari Stres
Stres bisa memengaruhi berat badan anak. Anak yang stres cenderung makan berlebihan atau sebaliknya, kehilangan nafsu makan. Pastikan anak merasa bahagia dan nyaman dengan lingkungan sekitar. Ciptakan suasana yang harmonis di rumah serta berikan dukungan emosional yang cukup untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik anak.
Indeks Massa Anak (IMT) menunjukkan berat badan seseorang berdasarkan kategori, mulai dari sangat kurus, kurus, normal, gemuk, sampai sangat gemuk. Cara Menghitung IMT anak bisa dilakukan dengan mengukur berat dan tinggi badan kemudian memasukkannya ke dalam rumus IMT. Selain itu faktor atau penyebab berat badan anak atau seseorang susah naik dan cara menaikannya, hingga menjaga berat badan agar tetap ideal juga tak kalah pentingnya. Maka dari itu kami telah menyajikannya secara mendetail sejauh yang kami ketahui, terima kasih sudah bersedia membaca beberapa tips terkait Cara menghitung IMT beserta rumusnya dan semoga bermanfaat.
Baca Juga: