Uinsuka.ac.id – Bagaimana cara menghitung panjang gelombang? Terlebih ada banyak berbagai rumus untuk menghitung masing-masing gelombang. Nah, panjang gelombang dalam pelajaran Fisika dipahami sebagai jarak yang harus ditempuh oleh sebuah gelombang.
Panjang gelombang ini berbentuk sebuah bukit dalam selang waktu tertentu. Lambang dari panjang gelombang adalah lambda dengan simbol (λ). Panjang gelombang juga berkaitan dengan frekuensi dan berbagai satuan lainnya. Apa saja rumus panjang gelombang? Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Definisi Panjang Gelombang
Seperti sudah diungkapkan sebelumnya, panjang gelombang adalah sebuah jarak pada gelombang yang membentuk bukit dan lembah pada kurun waktu tertentu. Gelombang sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni gelmbang longitudinal dan gelombang transversal.
Panjang gelombang juga terkait dengan frekuensi yang merupakan karakteristik fisik untuk menyatakan jumlah gelombang dalam satuan waktu. Namun, hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi ini berbanding terbalik yang berarti semakin besar frekuensi maka panjang gelombang semakin pendek.
Simbol dalam Rumus Panjang Gelombang
Ada berbagai simbol untuk rumus cara menghitung panjang gelombang. Simbol untuk panjang gelombang sendiri adalah (λ) atau lambda. Sedangkan simbol untuk frekuensi gelombang adalah (f) dengan satuan Hertz atau (Hz).
Dalam Sistem Internasional, satuan dari panjang gelombang adalah meter dengan simbol (m). Satuan ini adalah salah satu dari satuan panjang yang menjadi bagian dari besaran pokok. Namun, dalam beberapa soal sering ditemui satuan centimeter atau (cm) untuk menghitung panjang gelombang.
Tidak hanya simbol-simbol di atas, terdapat pula beberapa simbol lainnya dalam menghitung panjang gelombang. Simbol-simbol ini antara lain jarak gelombang dalam meter yang dilambangkan (s), banyak gelombang yang dilambangkan (n), periode gelombang yang dilambangkan (T), dan sebagainya.
Beberapa Cara Menghitung Panjang Gelombang
Karena terdapat berbagai jenis panjang gelombang maka ada banyak pula rumus yang digunakan untuk menghitung jenis-jenis gelombang tersebut. Ini dia rumus dan penjelasan untuk menghitung panjang gelombang transversal, longitudinal, serta rumus lain yang berhubungan dengan panjang gelombang:
1. Cara Menghitung Panjang Gelombang Longitudinal
Sebelum masuk ke rumus, perlu diketahui apa itu gelombang longitudinal. Pengertian dari gelombang longitudinal adalah jenis gelombang yang memiliki arah getaran dan arah rambat yang sama. Jenis gelombang longitudinal dapat ditemukan pada gelombang bunyi.
Gelombang longitudinal dihitung berdasarkan rapatan dan renggangan gelombang. Dalam satu panjang gelombang longitudinal terdapat 1 rapatan dan 1 regangan. Pada gelombang longitudinal terdapat rumus yang digunakan untuk menghitung periode dan frekuensi yakni:
- Periode untuk 1 kali getaran (T) = T : banyak gelombang (n)
Banyaknya getaran dalam satu sekon atau frekuensi (F) = banyak gelombang (n) : periode gelombang (T)
2. Cara Menghitung Panjang Gelombang Transversal
Berbeda dengan gelombang longitudinal, gelombang transversal adalah jenis gelombang yang memiliki arah getaran dan arah rambat yang tegak lurus. Contoh dari gelombang transversal adalah gelombang tali dan gelombang cahaya.
Jika dalam gelombang longitudinal terdapat rapatan dan renggangan, maka dalam 1 panjang gelombang transversal terdapat 1 bukit atau puncak dan 1 lembah gelombang. Untuk menentukan cepat rambat gelombang (V) dapat menggunakan rumus V = λ : T atau V = λ x f.
Satuan dari rumus tersebut adalah:
- V = meter per sekon (m/s)
- λ = meter (m)
- T = sekon (s)
- F = hertz (Hz)
3. Rumus Hubungan Panjang Gelombang dan Frekuensi
Karena frekuensi berhubungan untuk menentukan banyak gelombang dalam satuan waktu, maka terdapat rumus untuk menghitungnya. Panjang gelombang ini sama dengan kecepatan gelombang yang dibagi frekuensi dari gelombang yang tertuang dalam rumus λ = kecepatan cahaya (c) : frekuensi (f).
Adapun satuan dari masing-masing simbol adalah:
- λ = meter (m)
- C = kecepatan cahaya dalam vakum atau kecepatan suara dalam udara
- F = hertz (Hz)
4. Rumus Panjang Gelombang
Selain panjang dari 2 jenis gelombang dan hubungan panjang gelombang dengan frekuensi, panjang gelombang secara umum juga memiliki rumus tersendiri. Terdapat beberapa cara menghitung panjang gelombang rumus sederhana yang terdiri dari:
- λ = jarak gelombang (s) : banyak gelombang (n)
- λ = kecepatan rambat gelombang (V) : frekuensi (F)
- λ = kecepatan rambat gelombang (V) : periode (T)
Setiap simbol tersebut memiliki satuan yang berbeda-beda yakni:
- λ = meter (m)
- S = meter (m)
- V = meter per sekon (m/s)
- T = sekon (s)
- F = hertz (Hz)
Jenis Gelombang Lainnya
Tidak hanya gelombang transversal dan gelombang longitudinal, terdapat pula beberapa jenis gelombang lainnya. Tentunya, jenis-jenis gelombang ini dapat dihitung dengan rumusnya masing-masing. Inilah penjelasan dari masing-masing jenis gelombang lainnya:
1. Gelombang Elektromagnetik
Jika gelombang longitudinal dan transversal dibagi berdasarkan arah getar dan rambatannya, maka jenis gelombang elektromagnetik dan gelombang magnetik dikelompokkan berdasarkan media rambatnya. Gelombang elektronik sendiri dipahami sebagai gelombang yang tidak memerlukan media rambat.
2. Gelombang Magnetik
Berbeda dengan gelombang elektromagnetik, gelombang magnetik adalah gelombang yang memerlukan media rambat. Contoh dari gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, sedangkan contoh dari gelombang magnetik adalah gelombang tali dan gelombang bunyi.
Tips Menghitung Panjang Gelombang
Setelah mengetahui rumus dan perbedaan masing-masing gelombang, terdapat beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengerjakan soal-soal terkait dengan panjang gelombang. Perhatikan beberapa tips berikut ini ketika menghitung panjang gelombang:
1. Pastikan Satuan Tepat
Pertanyaan dalam soal kerap kali menggunakan satuan yang berbeda. Nah, hal ini perlu dicermati sebelum menghitung panjang gelombang. Pastikan untuk menggunakan satuan yang sesuai dengan rumus agar menghindari kesulitan atau kesalahan dalam menghitung.
Untuk mempermudah, gunakan satuan yang sama ketika menghitung. Jangan lupa untuk mengubah satuan jika berbeda, misalnya satuan frekuensi dalam soal adalah kilohertz (kHz). Maka satuan tersebut harus diubah dahulu menjadi Hertz (Hz) agar mudah dihitung.
2. Masukkan Data ke Rumus
Setelah mengkonversi satuan data, masukkan data-data tersebut ke dalam rumus yang digunakan untuk mengetahui panjang gelombang. Kemudian selesaikan rumus tersebut hingga menemukan jawaban yang tepat dan benar. Jangan lupa untuk mengkonversikan kembali satuan agar sesuai dengan pertanyaan.
3. Teliti Jawaban
Apabila soal sudah selesai dikerjakan dengan menggunakan rumus, maka jawaban perlu diteliti terutama untuk satuan yang berubah. Satuan-satuan yang sebelumnya disamakan harus diubah kembali menjadi satuan yang ditanyakan dalam soal sehingga jawaban dapat ditemukan.
4. Jangan Mengubah Frekuensi
Kerap kali ditemukan soal yang berisi media rambat yang berbeda. Maka dari itu, perhatikan betul-betul frekuensi yang digunakan dalam soal. Frekuensi gelombang tidak akan berubah ketika melewati medium yang berbeda.
Hanya panjang dan laju gelombang yang berubah. Maka dari itu jangan merubah frekuensi gelombang saat memasuki medium yang berbeda. Namun sesuaikan dengan rumus yang digunakan agar frekuensi dapat dihitung dalam rumus.
Itu dia penjelasan mengenai hubungan dan cara menghitung panjang gelombang frekuensi, gelombang transversal, gelombang longitudinal, serta panjang gelombang secara umum. Dari penjelasan di atas, gelombang memiliki 2 jenis yakni jenis gelombang transversal dan longitudinal.
Kedua gelombang ini memiliki arah rambat dan rumus yang berbeda. Jika gelombang transversal berbentuk lembah dan bukit, gelombang longitudinal berbentuk renggangan dan rapatan. Jangan lupa untuk menggunakan rumus yang sesuai dengan masing-masing jenis gelombang, ya!
Baca Juga:
- Cara Menghitung Mean Median Modus
- Cara Menghitung Modus Data Kelompok
- Cara Menghitung Penyusutan
- Cara Menghitung Bilangan Bulat
Referensi: