5 Cara Menghitung Fungsi Permintaan dan Contoh Soal

Uinsuka.ac.id – Fungsi permintaan merupakan sebuah konsep dalam ekonomi yang menggambarkan hubungan matematis antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta atau dibeli oleh konsumen. Cara menghitung fungsi permintaan perlu untuk diketahui dalam bisnis.

Konsep ini mengemukakan bahwa terdapat hubungan terbalik antara harga barang dan jumlah permintaan, yang dikenal sebagai hukum permintaan. Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui mengenai perhitungan fungsi permintaan dan contoh soalnya.

Mengenal Fungsi Permintaan

Sebelum mengetahui cara menghitung fungsi permintaan, kamu perlu untuk tahu terlebih dahulu mengenai apa itu fungsi permintaan.

Secara umum, fungsi permintaan menyatakan bahwa ketika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta akan meningkat. Sebaliknya, ketika harga barang naik, jumlah barang yang diminta akan cenderung menurun (dengan asumsi faktor-faktor lainnya tetap tidak berubah).

Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya perilaku konsumen yang mencari kesempatan untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah.

1. Rumus Menghitung Fungsi Permintaan

Dalam bentuk matematis, fungsi permintaan sering dinyatakan sebagai berikut ini:

Rumus: Qd = a – bP

Qd merupakan jumlah barang yang diminta, a adalah konstanta yang menggambarkan jumlah barang yang diminta ketika harga barang sama dengan nol, b adalah koefisien elastisitas permintaan yang menunjukkan sensitivitas permintaan terhadap perubahan harga, dan P adalah harga barang.

Baca Juga:  Cara Menghitung Persentase Brondolan

Penerapan fungsi permintaan melibatkan perhitungan berdasarkan data permintaan yang tersedia. Dengan mengetahui nilai konstanta a, koefisien elastisitas b, dan harga barang P, kita dapat menghitung jumlah barang yang diperlukan atau diminta oleh konsumen.

Fungsi permintaan ini penting dalam analisis ekonomi dan perencanaan bisnis, karena dapat memberikan informasi tentang perilaku konsumen, tingkat permintaan pasar, serta implikasi perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta.

Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi permintaan, produsen dan pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam menentukan strategi pemasaran, penetapan harga, dan alokasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Permintaan

Berikut ini adalah beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap fungsi permintaan:

2. Harga Barang atau Jasa yang Diminta

Faktor yang paling signifikan dalam fungsi permintaan adalah harga barang atau jasa. Ketika harga suatu barang atau jasa meningkat, ceteris paribus, permintaan untuk barang atau jasa tersebut cenderung menurun. Sebaliknya, ketika harga turun, permintaan akan meningkat.

3. Harga Barang atau Jasa Terkait

Harga barang atau jasa terkait, baik itu sebagai pelengkap atau substitusi, dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa tertentu. Misalnya, jika harga barang pelengkap meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan untuk barang utama yang saling terkait.

4. Tingkat Pendapatan Konsumen dan Daya Beli

Tingkat pendapatan dan daya beli konsumen juga memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan suatu barang atau jasa. Ketika pendapatan dan daya beli konsumen meningkat, kemampuan mereka untuk membeli barang atau jasa tertentu juga meningkat.

Dengan begitu, permintaan cenderung meningkat.

5. Selera dari Konsumen

Selera atau preferensi konsumen juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa. Misalnya, jika konsumen memiliki preferensi yang lebih tinggi terhadap suatu produk daripada produk lainnya, maka permintaan untuk produk tersebut akan cenderung lebih tinggi.

Baca Juga:  5 Cara Menghitung Kebutuhan Keramik dan Contoh

6. Jumlah dari Penduduk

Jumlah penduduk juga menjadi faktor penting dalam menentukan permintaan suatu barang atau jasa. Semakin banyak jumlah penduduk, maka permintaan untuk barang atau jasa tertentu juga cenderung meningkat, karena adanya peningkatan jumlah konsumen potensial.

7. Prediksi di Masa Depan

Prediksi tentang masa depan, seperti perkiraan kenaikan harga atau penurunan pendapatan, juga dapat mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa.

Jika konsumen memperkirakan adanya kenaikan harga di masa depan, mereka mungkin akan meningkatkan permintaan saat ini untuk menghindari biaya yang lebih tinggi di masa mendatang.

Dengan memahami faktor-faktor ini, produsen dan pelaku bisnis dapat mengelola dan merencanakan strategi pemasaran yang efektif.

Cara Menghitung Fungsi Permintaan

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung fungsi permintaan yang perlu kamu ikuti:

1. Konsep Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan merupakan suatu konsep yang mengilustrasikan keterkaitan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang diinginkan atau diminta oleh konsumen.

2. Identifikasi Variabel Terlibat

Dalam fungsi permintaan, terdapat dua variabel yang terlibat. Variabel independen adalah harga barang, sedangkan variabel dependen adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen.

3. Tentukan Bentuk Fungsi Permintaan

Bentuk umum dari fungsi permintaan dinyatakan sebagai Qd = a – bP. Di sini, Qd merupakan jumlah barang yang diminta, a adalah konstanta yang menunjukkan jumlah barang yang diminta ketika harga barang sama dengan nol, b adalah koefisien elastisitas permintaan, dan P adalah harga barang.

4. Hitung Nilai Koefisien Elastisitas Permintaan

Koefisien elastisitas permintaan digunakan untuk menunjukkan seberapa responsif jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Koefisien elastisitas permintaan dapat dihitung menggunakan rumus: E = (% perubahan jumlah barang diminta) / (% perubahan harga barang).

Jika nilai koefisien elastisitas permintaan > 1, maka permintaan bersifat elastis. Apabila nilai koefisien elastisitas permintaan < 1, maka dapat dikatakan bahwa permintaan bersifat inelastis. Jika nilainya sama dengan 1, maka permintaan bersifat uniter elastis.

Baca Juga:  Cara Menghitung Gaji Per Hari

5. Fungsi Permintaan untuk Menghitung Jumlah Barang yang Diminta

Setelah menentukan bentuk fungsi permintaan dan nilai koefisien elastisitas, kamu dapat menggunakan fungsi permintaan tersebut untuk menghitung jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga barang.

Contoh Soal dan Cara Menghitung Fungsi Permintaan

Berikut ini adalah contoh perhitungan fungsi permintaan:

1. Soal 1

Soal: Qd = 100 – 2P dengan harga barang Rp 20

Diketahui fungsi permintaan Qd = 100 – 2P, dimana Qd adalah jumlah barang yang diminta dan P adalah harga barang. Jika harga barang adalah Rp 20, maka jumlah barang yang diminta dapat dihitung dengan menggantikan nilai P ke dalam fungsi permintaan: Qd = 100 – 2(20) = 60.

2. Soal 2

Soal: Qd = 200 – 5P dengan harga barang turun sebesars 10%

Diketahui fungsi permintaan Qd = 200 – 5P, dengan Qd sebagai jumlah barang yang diminta dan P sebagai harga barang. Jika harga barang turun sebesar 10%, maka persentase perubahan harga adalah -10%.

Jika jumlah barang yang diminta meningkat sebesar 20%, maka persentase perubahan jumlah barang adalah 20%. Dengan menggunakan rumus koefisien elastisitas permintaan, kita dapat menghitung nilai E = (20% / -10%) = -2.

Nilai koefisien elastisitas permintaan yang negatif menunjukkan bahwa permintaan bersifat elastis, yang berarti perubahan harga barang akan berdampak besar pada jumlah barang yang diminta oleh konsumen.

Dengan memahami konsep fungsi permintaan dan langkah-langkah yang terkait, kamu dapat menghitung dan menganalisis hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta oleh konsumen.

Mengetahui cara menghitung fungsi permintaan menjadi penting dalam konteks ekonomi, bisnis, dan perencanaan strategis. Oleh karena itu, kamu perlu untuk memahami setiap langkah dalam menghitung fungsi permintaan.

Baca Juga: