Uinsuka.ac.id – Di era yang serba memudahkan ini, hampir setiap orang dapat mendapat pinjaman dengan mudah. Namun, sebelum mengajukan permohonan pinjaman, kamu sebaiknya menghitung besar persen bunganya terlebih dahulu. Cara menghitung persen bunga pinjaman tidaklah terlalu sulit.
Meski demikian, perhitungan ini berbeda-beda tergantung jenis bunga pinjamannya. Sehingga, kamu harus memperhatikan jenis bunga pinjaman sebelum menghitungnya. Dengan menghitung persen pinjaman ini, kamu bisa membandingkan mana pinjaman yang bunganya paling terjangkau.
Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman
Kamu pasti sering mendapat brosur iklan kredit kendaraan. Pada brosur ini biasanya terdapat info tentang besarnya DP dan cicilan per bulan. Akan tetapi, brosur ini tidak mencantumkan besarnya persentase bunga pinjaman per bulan atau per tahun.
Hal ini tentu membuatmu penasaran dengan besarnya persentase bunga pinjaman, apalagi jika kamu ingin mengajukan pinjaman dan membandingkan suku bunganya dengan kreditur lainnya. Untuk menghitungnya, kamu bisa ikuti cara menghitung bunga pinjaman dalam persen di bawah ini.
Persen bunga pinjaman = (total cicilan – pokok pinjaman) : pokok pinjaman x 100 %
Berikut ini contoh pengaplikasian cara menghitung persen bunga kredit motor.
Sebuah motor dijual dengan harga 16 juta rupiah. Apabila kamu membayar DP 4 juta rupiah, kamu akan dikenai cicilan per bulan sebesar Rp1.300.000 selama 1 tahun. Berapa besarnya persentase bunga pinjaman?
Total cicilan = (12 x 1.300.000) + 4.000.000 = 15.600.000 + 4.000.000 = 19.600.000
Persen bunga pinjaman = (total cicilan – pinjaman) : pinjaman x 100%
= (19.600.000 – 16.000.000) : 16.000.000 x 100%
= 3.600.000 : 16.000.000 x 100%
= 0,225 x 100%
= 22,5%
Jadi, besarnya persen bunga kredit motor adalah 22,5%.
Cara Menghitung Besarnya Berbagai Jenis Bunga Pinjaman
Selain harus tahu cara menghitung persen bunga pinjaman, kamu juga harus tahu cara menghitung bunga pinjaman per bulan berdasarkan persentasenya. Selebaran yang berisi informasi pinjaman suatu bank terkadang hanya mencantumkan informasi tentang persentase bunga pinjaman.
Akibatnya, kamu tidak mempunyai gambaran mengenai besarnya cicilan per bulan. Informasi ini semakin membingungkan ketika ia mencantumkan jenis bunga pinjaman yang ditetapkan.
Untuk membantumu mengatasi kebingungan ini, kamu bisa mempelajari cara menghitung persentase bunga pinjaman per bulan dari berbagai jenis bunga pinjaman yang ada di bawah ini.
1. Cara Menghitung Suku Bunga Tetap
Suku bunga tetap (fixed rate) mengikuti besarnya suku bunga pasaran ketika debitur mengajukan pinjaman dan sifatnya tetap. Sehingga, suku bunga tersebut tidak akan berubah jumlahnya selama masa pinjaman.
Contohnya, jika seseorang meminjam uang di bank dan dikenai bunga pinjaman sebesar 12% per tahun, maka ia akan tetap membayar besaran bunga yang sama hingga waktu jatuh tempo. Suku bunga ini akan menguntungkan maupun merugikan debitur.
Jika suku bunga pasaran meningkat selama masa pinjaman, maka debitur akan mengalami keuntungan karena suku bunga yang dibayarkannya lebih rendah dari pasaran. Namun, apabila suku bunga pasaran turun, debitur akan rugi karena membayar suku bunga lebih tinggi.
Cara menghitung persen bunga pinjaman tetap dan cicilannya per bulan adalah sebagai berikut.
Bunga per bulan = (bunga pinjaman per tahun x pokok pinjaman) : 12 bulan
Cicilan per bulan = (pokok pinjaman : masa pinjaman (bulan)) + bunga per bulan
Contoh:
Seorang debitur meminjam uang di bank sebesar 50 juta rupiah dengan tenor 3 tahun. Pinjaman ini dikenai suku bunga fixed rate sebesar 15% per tahun. Maka perhitungan bunga dan cicilannya adalah sebagai berikut.
Bunga/bulan = (15% x 50.000.000) : 12 = 7.500.000 : 12 bulan = 625.000/bulan
Cicilan/bulan = (50.000.000 : 36) + 625.0000 = 1.389.000 + 625.000 = 2.014.000/bulan
2. Cara Menghitung Suku Bunga Mengambang (Floating)
Floating rate adalah kebalikan dari fixed rate. Pinjaman dengan floating rate memiliki bunga yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan suku bunga di pasaran. Jenis bunga pinjaman ini biasanya digunakan pada kredit jangka panjang, contohnya KPR.
Cara menghitung cicilan pinjaman ini beserta bunganya adalah:
Cicilan per bulan = pokok pinjaman x bunga x 12 bulan : total masa pinjaman (bulan)
Contoh perhitungannya yaitu:
Seorang debitur mengajukan KPR sebesar 400 juta rupiah. Tenor pinjaman ini adalah 15 tahun. Bunga pada dua tahun pertama adalah 10%.
Namun, pada tahun ke-3, bunga naik menjadi 13%. Berapa jumlah cicilan/bulan pada 2 tahun pertama dan berapa jumlah cicilan/bulan pada tahun ke-3?
Cicilan/bulan tahun 1 & 2= 400.000.000 x 10% x 12 : 180
= 40.000.000 x 12 : 180
= 480.000.000 : 180
= 2.667.0000
Cicilan/bulan tahun ke-3= 400.000.000 x 13% x 12 : 180
= 52.000.000 x 12 : 180
= 624.000.0000 : 180
= 3.467.000
Jadi, cicilan tahun pertama dan kedua adalah Rp2.667.000 sedangkan cicilan tahun ke-3 adalah Rp3.467.000.
3. Cara Menghitung Suku Bunga Efektif
Beberapa debitur lebih suka mengambil pinjaman dengan suku bunga efektif. Mereka menganggap bahwa jenis bunga pinjaman ini lebih terjangkau dari suku bunga tetap maupun mengambang.
Hal ini karena suku bunga efektif dihitung berdasarkan sisa pinjaman pokok. Dengan demikian, jumlah cicilan per bulan yang mereka bayarkan akan semakin kecil di akhir masa pinjaman.
Namun, cara hitung persen bunga pinjaman efektif sedikit rumit karena harus dihitung satu per satu per bulan. Di bawah ini rumus dan contoh menghitung bunga dan cicilan bunga efektif.
Bunga bulan ke-X = sisa pinjaman x suku bunga per tahun x (30 hari : 360 hari)
Contoh perhitungan bunga dan cicilan.
Seorang debitur meminjam uang di bank sebesar 30 juta rupiah. Pinjaman ini dikenai bunga 15% per tahun dengan tenor 1 tahun. Maka, perhitungan cicilan dan bunganya yaitu:
Cicilan pokok per bulan = 30.000.000 : 12 bulan
= 2.500.000
Bunga pinjaman bulan 1 = 30.000.000 x 15% x (30 : 360)
= 4.500.000 x 0.083
= 373.500
Total cicilan bulan 1 = 2.500.000 + 373.500
= 2.873.500
Bunga pinjaman bulan 2 = 27.500.000 x 15% x (30:360)
= 4.125.000 x 0,083
= 342. 375
Total cicilan bulan 2 = 2.500.000 + 342.375
= 2.842.375
4. Cara Menghitung Suku Bunga Anuitas
Suku bunga anuitas hampir seperti suku bunga efektif. Pada jenis bunga pinjaman ini, besarnya bunga akan menurun tiap bulan karena dihitung berdasarkan sisa pinjaman. Namun, jumlah cicilan per bulan tetap sama karena cicilan pokok per bulan semakin naik.
Perhitungan bunga dan cicilan bunga anuitas cukup rumit bagi orang awam. Secara umum, kamu dapat menggunakan rumus sederhana berikut ini jika kamu mengajukan pinjaman dengan suku bunga anuitas.
Bunga bulan ke-X = sisa pinjaman x suku bunga per tahun x (30/360)
Contoh cara menghitung cicilan bulan pertama dengan suku bunga anuitas.
Seorang debitur mempunyai hutang 80 juta rupiah dengan masa pinjaman 1 tahun. Ia dikenai bunga anuitas 20% per tahun. Maka besarnya cicilan bulan pertama adalah:
Bunga bulan pertama = 80.000.000 x 20% x (30/360)
= 16.000.0000 x 0,083
= 1.333.333
Pokok cicilan bulan pertama = 80.000.000 : 12 bulan
= 6.666.6666
Jadi, cicilan bulan pertama dan seterusnya adalah Rp7.999.999
Cara menghitung persen bunga pinjaman mungkin terasa sedikit sulit diaplikasikan bagi mereka yang belum terbiasa melakukan perhitungan ini. Namun, dengan sedikit latihan dan menghafal rumus perhitungan bunga, kamu pasti tidak akan kesulitan lagi menghitung persen bunga pinjaman.
Baca Juga: