Cara menghitung HPP Produk Makanan, Dagang, dan Jasa

Uinsuka.ac.id – Dalam dunia bisnis, banyak hal yang perlu diperhitungkan dan dicatat secara rinci. Sebab dengan adanya data-data itu, kamu bisa memutuskan suatu hal. Salah satunya yakni HPP produk atau Harga Pokok Penjualan produk. Cara menghitung HPP produk cukup sederhana.

Meskipun hanya memiliki satu rumus, tetapi setiap produk atau layanan jasa yang ditawarkan memiliki metode perhitungannya sendiri-sendiri. Jadi, tidak bisa dihitung secara global menggunakan metode yang sama. Oleh karena itu, penting bagi setiap pebisnis mengetahui HPP produk ini.

Adapun hal-hal yang termasuk dalam HPP produk seperti biaya bahan, tenaga kerja, overhead, assembly, produksi, impor, dan biaya-biaya lain yang berkaitan langsung dengan produk. Sementara biaya-biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk bukan termasuk HPP produk.

Cara Menghitung HPP Produk

Langkah menghitung HPP produk hanya menggunakan satu rumus, yakni pembelian bersih ditambah persediaan awal dikurangi persediaan akhir. Sebelum mempraktekkannya dalam sebuah kasus, kamu perlu mengetahui tiga komponen itu terlebih dahulu.

1. Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah seluruh pembelian barang dagangan yang dilakukan oleh perusahaan baik secara tunai maupun kredit. Rumus untuk mengetahui pembelian bersih adalah pembelian barang dagangan ditambah biaya langsung dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian.

2. Persediaan Awal

Persediaan awal adalah persediaan barang dagang yang tersedia di awal periode akuntansi perusahaan. Seperti halnya tersedia di awal bulan atau awal tahun. Biasanya, saldo persediaan awal ini bisa dicek di laporan neraca saldo periode berjalan milik perusahaan.

3. Persediaan Akhir

Sementara persediaan akhir adalah persediaan barang dagang yang masih tersisa di akhir periode akuntansi perusahaan. Baik itu akhir bulan maupun akhir tahun. Bagi perusahaan yang belum memakai aplikasi stok atau akuntansi, nilai persediaan awal bisa diperoleh dari perhitungan stok fisik.

Baca Juga:  2 Cara Menghitung Biaya Peluang dan 2 Contoh Soal

Contoh Kalkulasi HPP Produk Makanan

Sebuah toko ritel yang menjual snack atau makanan ringan, sedang menyelesaikan laporan keuangannya di akhir tahun dan menghitung jumlah persediaan di awal tahun. Data persediaan awal barang tahun 2021 sebesar Rp300.000.000.

Data pembelian baru selama tahun 2021 sebesar Rp500.000.000, sedangkan data persediaan akhir barang tahun 2021 sebesar Rp200.000.000. Lalu, bagaimana kalkulasi dan kesimpulan yang bisa ditarik dari studi kasus ini?

  • Hitung HPP produk
    HPP = pembelian bersih + persediaan awal barang – persediaan akhir barang
    HPP = Rp500.000.000 + Rp300.000.000 – Rp200.000.000
    HPP = Rp600.000.000
  • Jadi, toko ritel yang menjual snack atau makanan ringan itu, menjual produk dagangannya (HPP) sebesar Rp600.000.000 selama tahun 2021 dan menyisakan barang dagangan sebesar Rp100.000.000 pada akhir tahun, tepatnya 31 Desember 2021.

Contoh Kalkulasi HPP Produk Dagang

Tidak jauh berbeda dengan rumus sebelumnya, cara menghitung HPP produk dagang adalah dengan menambahkan persediaan awal dan pembelian, lalu mengurangi dengan persediaan akhir. Sebagai contoh, simak studi kasus berikut ini.

Toko kue El Bakery mencatat persediaan awal barang tahun 2022 sebesar Rp500.000.000. Pembelian baru selama tahun 2022 sebesar Rp750.000.000, sedangkan persediaan akhir barang tahun 2022 sebesar Rp200.000.000. Lalu, bagaimana menghitung HPP produknya?

  • Hitung HPP produk
    HPP = (persediaan awal barang + pembelian) – persediaan akhir barang
    HPP = Rp750.000.000 + Rp500.000.000 – Rp200.000.000
    HPP = Rp1.050.000.000
  • Jadi, toko kue El Bakery itu telah menjual barang dagangan (HPP) sebesar Rp1.050.000.000 selama tahun 2022. Perlu diketahui, bahwa perhitungan HPP hanya bisa dilakukan saat akhir tahun. Sebab dengan begitu, kamu bisa mengetahui besaran untung dan rugi yang didapatkan dari hasil penjualan.
Baca Juga:  Cara Menghitung Daya Listrik Rumah

Contoh Kalkulasi HPP Produk Manufaktur

Jika dicermati secara keseluruhan, rumus perhitungan HPP produk pada perusahaan manufaktur sama dengan perhitungan HPP produk di perusahaan makanan atau dagang. Namun hal berbeda yang mungkin bakal kamu temukan di sini adalah istilah atau penyebutannya.

Cara menghitung HPP produk manufaktur adalah dengan menambahkan harga pokok produksi dan persediaan awal barang jadi, dikurangi dengan persediaan akhir barang jadi. Lalu, harga pokok produksinya bisa didapatkan dari mana? Simak studi kasus berikut beserta penyelesaiannya.

PT. Seoul Precision Metal ingin menghitung HPP produk pesanan PT. LG Indonesia pada bulan Februari, yakni sebanyak 10.137 buah screw AGG75620701. Pesanan tersebut rencananya akan dikirim secara bertahap kepada PT. LG Indonesia pada tanggal yang sudah ditentukan.

Adapun data-data yang dimiliki PT. Seoul Precision Metal adalah biaya bahan baku sebesar Rp2.713.448,03, biaya tenaga kerja sebesar Rp133.784,07, sedangkan biaya overhead sebesar Rp113.889,28. Maka berapa HPP produk manufaktur yang didapatkan PT. Seoul Precision Metal?

  • Hitung total biaya produksi
    Total biaya produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja + biaya overhead
    Total biaya produksi = Rp2.961.121,38
  • Hitung harga pokok penjualan (HPP)
    HPP = total biaya produksi + (10% x total biaya produksi)
    HPP = Rp2.961.121,38 + (10% x Rp2.961.121,38)
    HPP = Rp2.961.121,38 + Rp296.112,14
    HPP = Rp3.257.233,42
  • Jadi, HPP produk yang didapatkan oleh PT. Seoul Precision Metal dari pesanan tersebut adalah Rp3.257.233,42

Contoh Kalkulasi HPP Jasa

Berbeda dari sebelumnya, HPP untuk produk jasa memiliki rumus tersendiri. Mengingat produk jasa biasanya memiliki lebih banyak rincian daripada perusahaan dagang. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, simak studi kasus berikut ini.

Sebuah bisnis pengolahan kayu sedang mengerjakan sebuah proyek khusus. Dalam proyek tersebut, terdapat enam karyawan yang dipekerjakan. Setiap hari, masing-masing karyawan dibayar Rp100.000 untuk satu jamnya.

Baca Juga:  Cara Menghitung Kapasitas Orang Dalam Ruangan

Di samping itu, proyek ini membutuhkan dua truk untuk mengangkut barang dari perusahaan ke tempat klien sejauh 250 kilometer. Untung saja, perusahaan memiliki aset truk. Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk transportasi ini sebesar Rp1.000.000 untuk 500 kilometer (dua truk).

Selain itu, biaya lain yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah gaji karyawan marketing sebesar 20 persen dari total nilai proyek ini. Maka, cara menghitung HPP produk jasa ini adalah sebagai berikut.

  • Hitung nilai proyek untuk 12 jam pengerjaan dalam satu hari
    Rp5.000.000 : 12 = Rp416.666 per jam
  • Hitung Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
    BTKL = (gaji karyawan per satu jam per hari x jumlah karyawan) : 12 jam
    BTKL = (Rp100.000 x 6) : 12 jam
    BTKL = Rp50.000
  • Hitung total biaya transportasi
    Total biaya transportasi = Biaya transportasi : 12 jam
    Total biaya transportasi = Rp1.000.000 : 12 jam
    Total biaya transportasi = Rp83.333 per jam
  • Hitung biaya marketing
    20% x Rp5.000.000 : 12 jam
    = Rp1.000.000 : 12 jam
    = Rp 83.333 per jam
  • Hitung total biaya COR per unit
    Biaya COR per unit = BTKL + biaya transportasi + biaya marketing
    Biaya COR per unit = Rp50.000 + Rp83.333 + Rp83.333
    Biaya COR per unit = Rp216.666 per jam
  • Hitung total laba kotor
    Total laba kotor = nilai proyek untuk 12 jam pengerjaan dalam satu hari – total biaya COR per unit
    Total laba kotor = Rp416.666 – Rp216.666
    Total laba kotor = Rp 200.000 per jam

Dalam perhitungan HPP produk, rumus yang digunakan adalah rumus yang sama. Namun ketika menghitung HPP berupa jasa, rumus yang digunakan berbeda. Jadi, cara menghitung HPP produk tergantung pada perusahaan yang sedang dikalkulasi HPPnya.