Uinsuka.ac.id – Cara menghitung kebutuhan keramik 60×60 adalah trik penting dalam perencanaan proyek bangunan atau renovasi. Keramik sering digunakan untuk lantai dan dinding karena ukurannya yang cukup besar, memberikan tampilan yang modern dan memudahkan proses pemasangan.
Namun, sebelum memulai pemasangan, kamu perlu menentukan jumlah keramik yang dibutuhkan agar tidak ada kekurangan atau kelebihan. Setelah itu, kamu dapat menghitung berapa banyak keramik yang diperlukan dengan membagi luas area yang akan ditutupi dengan luas satu ubin keramik.
Jangan lupa untuk memperhitungkan pembelian tambahan sebagai cadangan jangka panjang. Beberapa pola pemasangan seperti pola bergeser atau segi enam memerlukan lebih banyak potongan, sehingga harus dihitung dengan cermat berapa banyak keramik yang dibutuhkan untuk pola tertentu.
Apa Itu Keramik 60×60?
Keramik ukuran 60×60 merujuk pada jenis keramik dengan ukuran persegi panjang yang memiliki panjang dan lebar masing-masing sekitar 60 sentimeter. Ukuran ini adalah salah satu ukuran yang umum digunakan dalam dunia konstruksi dan desain interior.
Material ini sering digunakan untuk lantai dan dinding dalam berbagai proyek, termasuk rumah tinggal, gedung komersial, maupun proyek-proyek industri. Keramik ukuran 60×60 biasanya tersedia dalam berbagai jenis dan warna yang beragam.
Dengan demikian, sering kali dipakai untuk menciptakan berbagai desain dan gaya dalam ruangan. Kelebihan dari keramik ukuran 60×60 adalah kemudahan perawatan, ketahanan terhadap keausan, serta daya tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan kelembaban.
Selain itu, keramik ukuran 60×60 sering dipilih karena memudahkan proses pemasangan dan mengurangi jumlah grout (semen tumpukan) yang diperlukan, sehingga memberikan tampilan yang lebih bersih dan modern pada permukaan.
Cara Menghitung Kebutuhan Keramik 60×60 dengan Tepat
Dalam memakai keramik untuk kebutuhan konstruksi, perlu dihitung jumlahnya dengan tepat. Langkah-langkah menghitung keramik tersebut sudah dirangkum dalam tutorial berikut ini.
1. Hitung Jumlah 1 Dus Keramik
Dalam satu dus keramik 60×60 terdapat 3 sampai 4 keping, tergantung pada merknya. Jika keramik 60×60 yang dibeli berisi 4 keping keramik, maka harus dikalkulasikan dengan tepat. Misalnya, kamu membutuhkan 100 keping, maka keramik yang dibutuhkan sebanyak 25 dus.
2. Menghitung Jumlah Keramik 60×60
Cara menghitung kebutuhan keramik 60×60 dengan cepat dapat digunakan rumus berikut ini.
Jumlah keramik = Luas lantai/Luas satu buah keramik
Luas satu buah keramik tentu saja dengan mengkalkulasikan ukuran keramik tersebut. Ukuran keramik adalah 60×60 cm, maka luasnya adalah 3600 cm2 atau 0,36 m2. Kemudian kamu bisa hitung luas ruangan yang akan diberi keramik tersebut.
Contoh Perhitungan Jumlah Keramik 60×60
Di sini akan diberikan contoh bagaimana menghitung jumlah keramik yang ingin dipakai untuk ruangan tertentu. Misalnya, luas ruangan yang ingin dibubuhkan keramik adalah 144 m2. Maka perhitungan jumlah keramiknya adalah sebagai berikut.
Jumlah keramik = Luas lantai/Luas satu buah keramik
Jumlah keramik = 144 m2/0.36m2
Jumlah keramik = 400 buah
Dengan begitu, kamu bisa membeli keramik yang satu dusnya berisi 4 keping. Jadi jumlah dus keramik yang dibutuhkan untuk ruangan tersebut adalah 100 dus keramik.
Contoh lainnya, jika luas ruangan adalah 80 m2, maka perhitungan jumlah keramik tersebut adalah:
Jumlah keramik = Luas lantai/Luas satu buah keramik
Jumlah keramik = 80 m2/0.36m2
Jumlah keramik = 222,22 buah
Dapat dilihat bahwa jumlahnya tidak bulat, sehingga dapat dikatakan menjadi 223 buah.
Tips Memilih Keramik 60×60
Dalam menerapkan cara menghitung kebutuhan keramik 60×60, kamu tidak boleh melupakan tips memilih material tersebut. Hal ini disebabkan oleh sangat banyak tipe keramik yang dijual pada saat ini.
1. Perhatikan Jenis dan Tipe Keramik
Pertama-tama, ketahui perbedaan antara berbagai jenis keramik seperti porselen, keramik lantai, atau keramik dinding. Porselen umumnya lebih tahan lama dan cocok untuk lantai, sementara keramik dinding lebih ringan dan cocok untuk dinding. Pilih jenis yang sesuai dengan lokasi pemasangan.
Porselen adalah jenis keramik yang sangat tahan lama dan memiliki tingkat absorpsi air yang sangat rendah. Mereka cocok untuk lantai dan area dengan tingkat lalu lintas tinggi. Kemudian juga ada keramik lantai yang sangat tahan lama dan memiliki tingkat absorpsi air yang sangat rendah.
2. Periksa Rating PEI
Keramik sering memiliki peringkat PEI (Porcelain Enamel Institute) yang menunjukkan tingkat ketahanan terhadap keausan. Pilih keramik dengan peringkat PEI yang sesuai dengan tingkat lalu lintas dan penggunaan area tempat keramik akan dipasang.
Peringkat PEI mengukur seberapa tahan lama dan tahan terhadap keausan keramik tersebut, dan penting untuk memilih peringkat yang sesuai dengan kebutuhan area tempat keramik akan digunakan. PEI memiliki lima tingkatan peringkat, mulai dari PEI 0 hingga PEI 5.
3. Tentukan Ukuran dan Ketebalan
Pastikan kamu memilih keramik dengan ukuran dan ketebalan yang sesuai untuk bangunan. Untuk lantai, keramik dengan ketebalan lebih besar biasanya lebih kuat dan tahan lama. Selain itu, pastikan bahwa semua ubin memiliki ukuran yang konsisten untuk pemasangan yang rapi.
Pilih ukuran keramik yang sesuai dengan area yang akan ditutupi. Ukuran keramik yang umum digunakan adalah 60×60 cm, 30×30 cm, atau 20×20 cm. Pastikan bahwa ukuran yang Anda pilih akan menciptakan tampilan yang seimbang dalam ruangan tersebut.
Ketebalan keramik dapat bervariasi. Untuk lantai, keramik dengan ketebalan 8-10 mm umumnya cukup. Namun, untuk area yang akan menerima beban berat atau lalu lintas tinggi, keramik dengan ketebalan yang lebih besar mungkin diperlukan, seperti 12-15 mm.
4. Pilih Desain dan Warna yang Sesuai
Pilih desain dan warna yang sesuai dengan estetika bangunan kamu. Periksa apakah pola dan warna keramik tersebut konsisten di seluruh partai, karena variasi kecil dalam desain dapat mempengaruhi tampilan akhir.
Perhatikan warna-warna yang sudah ada dalam ruangan, seperti warna dinding, furniture, dan aksesori. Pilih keramik yang akan melengkapi palet warna yang sudah ada atau menciptakan kontras yang menyenangkan.
Jika memungkinkan, mintalah sampel keramik dalam ukuran yang lebih besar untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana keramik tersebut akan terlihat dalam skala yang lebih besar.
5. Cek Kualitas Absorpsi Air
Tingkat absorpsi air atau koefisien penyerapan air (W.A.) adalah faktor penting untuk keramik lantai. Semakin rendah tingkat absorpsi airnya, semakin tahan lama keramik tersebut. Pastikan keramik yang Anda pilih sesuai dengan kondisi lingkungan tempat pemasangannya.
6. Bandingkan Harga dan Kualitas
Meskipun penting untuk memilih keramik berkualitas, jangan lupakan anggaran. Bandingkan harga dari berbagai pemasok dan pastikan sudah mendapatkan nilai terbaik untuk budget. Kemudian pastikan keramik tersebut telah memenuhi standar kualitas dan sertifikasi yang berlaku.
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa produk tersebut telah diuji dan memenuhi kriteria tertentu. Jika Anda tidak yakin dalam memilih keramik, konsultasikan dengan seorang profesional atau tukang keramik yang berpengalaman.
Dengan memperhatikan Cara menghitung kebutuhan keramik 60×60, kamu bisa memperkirakan ukuran ruangan, pola pemasangan, dan cadangan yang diperlukan, sehingga dapat memastikan bahwa sudah memiliki cukup material untuk menyelesaikan proyek dengan lancar.
Baca Juga: