Uinsuka.ac.id – Tahukah kamu jika saat ini sudah banyak cara menghitung berat badan janin, baik secara manual maupun menggunakan rumus hingga aplikasi. Gunanya tentu untuk memastikan perkembangannya normal hingga proses persalinan nanti.
Sejak trimester pertama kehamilan, pertumbuhan janin sudah sangat pesat apalagi jika sudah memasuki trimester ketiga. Oleh karena itu, penghitungan ini perlu dilakukan bukan saja oleh dokter kandungan namun bisa dihitung sendiri asalkan tahu rumusnya.
Biar tidak salah hitung, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui berapa berat dari janin yang sedang dikandung seorang ibu hamil. Penasaran?
5 Cara Menghitung Berat Badan Janin
Beberapa cara bisa dipakai untuk mengetahui berapa kemungkinan berat badan janin saat ini. Semua rumus taksiran berat janin ini sudah teruji dan dijadikan acuan, baik itu oleh dokter hingga ibu hamil sendiri untuk melakukan penghitungan.
1. Menggunakan Rumus McDonald
Pertama adalah rumus untuk mencari taksiran berat janin (TBJ) yaitu = symphysiofundal height (SFH) x Abdominal Girth (AG).
SFH merupakan ukuran tinggi dari rahim yang dikalkulasikan dari bagian ujung tulang kemaluan, hingga bagian puncak dari rahim yang terletak di bawah dada. AG, merupakan ukuran lingkar rahim ibu hamil yang didapatkan dengan menghitung menggunakan meteran khusus.
Jika ingin mendapatkan hasil penghitungan yang lebih akurat, ada beberapa hal perlu dipahami oleh ibu hamil diantaranya:
- Pastikan ibu hamil sudah buang air kecil sebelum pengukuran, supaya penghitungan lebih akurat. Kandung kemih yang penuh akan mempengaruhi penghitungan karena biasanya membuat ukuran bertambah hingga beberapa centimeter.
- Jika ternyata dari hasil pengukuran didapatkan bahwa ada selisih tiga centimeter atau lebih dari SFH yang seharusnya, diindikasikan ada masalah pada kehamilan. Diantaranya, bisa saja volume air ketuban yang tidak sesuai dengan kebutuhan janin hingga kemungkinan hamil kembar.
- Pada kondisi normal, nilai SFH biasanya akan sama dengan umur janin di dalam perut. Sebagai contoh, ketika SFH menunjukkan angka 25 maka harusnya umur janin saat ini adalah 25 minggu.
Untuk menggunakan cara menghitung berat badan janin ini bisa dilakukan sendiri orang ibu hamil, tentunya dengan bantuan orang terdekat.
Ketika ternyata hasilnya menunjukkan ukuran yang tidak sesuai dengan taksiran semestinya di dunia medis, maka sudah saatnya ibu hamil memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin.
2. Menggunakan Rumus Risanto
Ini adalah cara menghitung berat badan janin dalam kandungan yang ditemukan oleh ahli bernama Risanto Siswosudarmo sejak tahun 1990. Formulasinya mengacu pada penelitian terhadap populasi di Indonesia.
Namun memang, tidak digunakan secara umum oleh pihak medis. Tapi buat kamu yang mau menjadikannya sebagai salah satu pertimbangan, bisa mencoba pakai rumus 127,6 x TFU – 931,5.
TFU disebut juga Fundus Uteri, yang merupakan jarak yang muncul dari tulang kemaluan sampai bagian atas perut secara vertikal pada ibu hamil. Angka TFU ini banyak dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi janin di dalam rahim ibu hamil.
3. Menggunakan Rumus Johnson Toshack
Selanjutnya ada rumus (TFU – N) x 155. Penjelasannya adalah:
- N adalah posisi dari kepala si janin, yang terbagi atas tiga jenis dengan nilainya masing-masing yaitu:
- Spina Ischiadica (nilai 11) yaitu posisi kepala janin yang masih berada sebelum tonjolan pada tulang ilium
- Spina Ischiadica (nilai 12) ketika posisi dari kepala janin sudah lewat dari tulang ilium
- Nilai 13 jika posisi kepala belum masuk pada bagian pintu atas panggul ibu hamil
- TFU sama dengan penghitungan pada rumus-rumus sebelumnya, yaitu jarak yang muncul dari tulang kemaluan hingga perut atas ibu hamil dengan pengukuran tegak ke atas.
Untuk memakai rumus ini, perlu dikolaborasikan dengan cara menghitung berat janin dari hasil USG, yang menjadi salah satu petunjuk dimanakah saat ini kepala jabang bayi berada.
4. Menggunakan Formula dari Dare
Selain menggunakan taksiran berat janin rumus Johnson dan lainnya di atas, kamu juga dapat mencoba pakai formula Dare. Yang disebut-sebut sebagai salah satu teknik menghitung TBJ paling mudah dan simple.
Meskipun tidak bisa dipastikan akurasinya tapi tetap saja sebagai referensi dapat dilakukan sendiri. Caranya adalah dengan rumus:
TFU x Lingkar Perut
Beberapa hal yang perlu dipahami juga dari penggunaan formula ini adalah:
- Untuk mendapatkan lingkar perut yang tepat, dibutuhkan meteran sebagai media penghitungan ukuran tersebut. meteran dilingkarkan pada bagian perut tengah ibu hamil.
- Ukuran TFU tidak akurat 100 persen karena akan dipengaruhi juga oleh tingkat tebalnya kulit ibu hamil. Ketika kulitnya tipis maka akurasi bisa lebih maksimal, tapi kalau kulitnya tebal maka akan terdapat selisih pengukuran yang wajib dijadikan pertimbangan.
- Bentuk rahim juga memberikan pengaruh pada hasil pengukuran TFU, jika bentuknya oval atau bulat tentu akan beda diameternya.
5. Menggunakan Rumus Niswander
Terakhir ada rumus Niswander yang tidak jauh berbeda dengan rumus lainnya, tetap mengandalkan TFU sebagai bagian dari rumus. Tapi, ada yang menilai pengukuran pakai cara menghitung berat badan janin ini cukup ribet. Rumus yang dipakai adalah (TFU – 13)/3 x 453,6.
Cara pengukuran ini, lebih tepat dipakai ketika kehamilan sudah memasuki trimester ketiga untuk memastikan janin sudah cukup umur ketika waktu kelahiran tiba. Kalaupun taksiran berat janin ternyata belum cukup, maka upaya menambah berat badan janin bisa dilakukan menjelang lahir.
Berat Badan Janin Berdasarkan Trimester Kehamilan
Meskipun tidak ada angka pasti karena sangat berhubungan dengan kondisi ibu, asupan gizi janin, dan faktor lainnya namun berdasarkan kajian medis bisa diprediksi rata-ratanya.
1. Trimester 1
Dihitung dari awal kehamilan sampai usia 12 minggu, sepanjang trimester satu ini berat badan janin diprediksi dapat mencapai sekitar 14 gram. Ada pertumbuhan organ vital, otak, hidung, telinga, dan sumsum tulang belakang yang dimulai meskipun belum sempurna.
Pada rentang tiga bulan pertama ini juga, berat badan ibu hamil akan mengalami kenaikan namun belum signifikan. Biasanya hanya maksimal dua kilogram saja.
2. Trimester 2
Memasuki trimester kedua, taksiran berat badan janin rumus Johnsons atau lainnya jika dilakukan bisa mencapai 23 gram. Lalu, di akhir trimester ada yang sudah mencapai berat sampai 1 kg.
Perkembangan yang terjadi pada rentang waktu ini adalah penyempurnaan di bagian wajah dan kekuatan otot dari janin. Alhasil, pada pertengahan sampai akhir trimester ini sudah bisa dirasakan gerakan janin oleh ibu seperti tendangannya.
3. Trimester 3
Ini adalah masa pertumbuhan dan perkembangan janin dengan siklus yang sangat cepat, semua bagian organnya semakin sempurna. Jika menerapkan cara menghitung berat badan janin normal maka di akhir trimester jelang kehamilan bisa mencapai berat 3,6 kg.
Ukuran berat yang dihasilkan dari berbagai rumus, bisa saja melebihi atau kurang dari perkiraan medis tersebut. Oleh karena itu, perlu konsultasi intensif dengan dokter.
Jika ingin mengetahui berapa perkiraan berat janin dikandungan, kamu sekarang sudah bisa menggunakan cara menghitung berat badan janin. Banyak rumus bisa dipakai, pilih yang mudah dilakukan dengan akurasi cukup tinggi.
Baca Juga: