Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dengan Berbagai Metode

Uinsuka.ac.id – Dalam akuntansi atau pelaporan keuangan terdapat istilah penyusutan atau depresiasi barang. Aset perusahaan yang akan dihitung nilai akumulasi penyusutannya adalah aset atau aktiva tetap, kecuali tanah. Bagaimana cara menghitung akumulasi penyusutan?

Penghitungan akumulasi penyusutan bisa dilakukan dengan beberapa metode. Kamu bisa mempelajari semuanya di sini. Selain itu, kamu juga dapat mempelajari penerapan rumus akumulasi penyusutan melalui contoh-contoh soal dan penjelasannya yang pastinya mudah dipahami.

Mengenal Akumulasi Penyusutan

Bagi mereka yang baru belajar tentang akuntansi dan pelaporan keuangan, akumulasi penyusutan atau depresiasi mungkin terdengar asing. Padahal mereka perlu memahaminya terlebih dahulu agar bisa menerapkan cara hitung akumulasi penyusutan.

Akumulasi penyusutan adalah jumlah beban penyusutan aset sejak tahun pertama aset tersebut digunakan hingga batas waktu penyusutan aset yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dengan kata lain, akumulasi depresiasi adalah jumlah beban/biaya penyusutan yang dicatat per tahun selama periode tertentu.

Contohnya, akumulasi penyusutan aset di tahun ke-2 adalah beban penyusutan aset tahun pertama dan ke-2. Penghitungan akumulasi penyusutan diperlukan dalam pelaporan keuangan. Pada neraca keuangan, nilai tersebut akan dicatat dan digunakan untuk mengurangi nilai aset saat pertama kali membeli.

Akumulasi penyusutan ini juga diperlukan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar jika aset dijual. Beberapa contoh aset tetap yang mengalami depresiasi adalah kendaraan bermotor, mesin pabrik, dan bangunan.

Faktor yang Perlu Diketahui dalam Menghitung Akumulasi Penyusutan

Ketika kamu mempelajari cara menghitung akumulasi penyusutan, kamu akan menemukan tiga komponen dalam metode penghitungannya. Hal ini karena ada tiga faktor yang harus ada dalam penghitungan depresiasi aset. Ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut.

Baca Juga:  Cara Menghitung Harga Saham Per Lembar

1. Harga Perolehan Aset

Harga perolehan aset adalah besarnya nilai aset sebelum dimiliki oleh suatu perusahaan. Harga tersebut bisa dikatakan sebagai harga beli atau biaya yang dibutuhkan untuk memiliki aset baik dalam kondisi baru maupun bekas.

2. Taksiran Umur Ekonomis

Taksiran umur ekonomis adalah taksiran lamanya aset tersebut dapat digunakan. Satuan umur ekonomis tersebut dapat berupa tahun atau bulan, tergantung jenis asetnya.

3. Nilai Residu

Nilai residu merupakan nilai aset setelah dikurangi nilai penyusutan di tiap periode tertentu. Dengan kata lain, nilai residu adalah nilai akhir dari suatu aset setelah aset ini mengalami penurunan kualitas atau tidak dapat digunakan lagi. Bila tidak bisa dipakai lagi, maka nilai residunya Rp0.

Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan dan Contoh Soalnya

Perusahaan dapat memilih satu di antara beberapa metode ketika mereka melakukan penghitungan penyusutan. Berikut ini beberapa rumus akumulasi penyusutan yang harus kamu pelajari sebelum membuat neraca keuangan.

1. Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Garis Lurus

Metode garis lurus banyak digunakan oleh perusahaan karena metode ini karena cukup sederhana. Dalam metode garis lurus, penurunan nilai aset bersifat konstan atau sama setiap tahun sepanjang umur ekonomis.

Penghitungan penyusutan dengan metode garis lurus dibagi menjadi dua jenis, yaitu rumus yang menggunakan nilai residu dan rumus yang tidak menggunakan nilai residu. Berikut ini rumus dan contoh soalnya.

a. Metode Garis Lurus Memakai Residu

Rumus menghitung penyusutan per tahun dengan metode garis lurus memakai residu adalah sebagai berikut.

Penyusutan = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis

Contoh Soal:

Perusahaan Y membeli sebuah truk untuk mengantar barang pada tahun 2020. Truk ini dibeli dengan harga Rp700.000.000. Truk ini diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun dengan nilai residu Rp200.000.000.

Baca Juga:  Cara Menghitung Jurnal Penyesuaian dari Neraca Saldo

Berapa besarnya nilai penyusutan per tahun dan nilai akumulasi penyusutannya?

Jawab:

Penyusutan /thn = (700.000.000 – 200.000.000) : 5

= 500.000.000 : 5

= 100.000.000

Akumulasi penyusutan selama 5 tahun   = 5 x 100.000.000

= 500.000.000

b. Metode Garis Lurus Tanpa Residu

Metode ini umumnya dipakai pada aset yang habis dipakai atau tidak dapat dipakai di akhir umur ekonomis. Oleh karena itu, besarnya nilai residu adalah Rp 0. Penghitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus tanpa residu adalah:

Penyusutan = Harga Perolehan : Umur Ekonomis

Contoh Soal:

Perusahaan A membeli sebuah komputer dengan harga Rp8.000.000. Menurut perkiraan, komputer ini bisa dipakai selama 4 tahun tapi tidak memiliki nilai residu di akhir tahun ke-4. Berapa besarnya penyusutan per tahun?

Jawab:

Penyusutan/tahun = 8.000.000 : 4

= 2.000.000

2. Menghitung Akumulasi Penyusutan Metode Saldo Menurun

Cara menghitung akumulasi penyusutan dengan metode saldo menurun dipilih perusahaan karena mereka berpendapat bahwa aset tertentu akan kehilangan sebagian besar nilainya di awal umur ekonomis.

Dalam metode ini, kamu perlu mencari persentase atau faktor penyusutan. Selanjutnya, penyusutan diperoleh dari persentase penyusutan dikali nilai residu per tahun. Metode saldo menurun juga dibagi menjadi 2. Berikut ini rumusnya.

a. Metode Saldo Menurun Tunggal

Rumus metode saldo menurun tunggal adalah sebagai berikut.

% penyusutan/tahun = (1 : Umur Ekonomis) x 100%

Penyusutan per tahun = Nilai Residu x %Penyusutan

Contoh:

Sebuah perusahaan makanan membeli sebuah oven dengan harga Rp7.000.000. Oven ini diperkirakan dapat beroperasi selama 3 tahun.

Berapa nilai penyusutannya pada tahun pertama hingga ke-3 jika dihitung menggunakan metode saldo menurun tunggal? Dan berapa akumulasi penyusutannya.

% penyusutan/tahun = (1 : 3) x 100%

= 0,33 x 100%

= 33%

Penyusutan tahun 1 = 7.000.000 x 33%

= 2.310.000

Penyusutan tahun 2 = (7.000.000 – 2.310.000) x 33%

= 4.690.000 x 33%

= 1.547.700

Penyusutan tahun 3 = (4.690.000 – 1.547.700) x 33%

= 3.142.300 x 33%

= 1.036.959

Akumulasi penyusutan  = 2.310.000 + 1.547.700 +1.036.959

= 4.894.659

b. Metode Saldo Menurun Ganda

Metode saldo menurun ganda mengharuskan kamu mengalikan faktor penyusutan sebanyak 2 kali. Berikut ini rumusnya.

% penyusutan/tahun = (1 : Umur Ekonomis) x 100%

Penyusutan per tahun = Nilai Residu x %Penyusutan x 2

Baca Juga:  Cara Menghitung Nilai Akademik POLRI 2024

Contoh;

Perusahaan ABC membeli mobil seharga Rp300.000.000. Umur ekonomis mobil ini diperkirakan dapat digunakan selama 6 tahun. Berapa penyusutannya tahun pertama dan kedua jika dihitung menggunakan saldo menurun ganda?

% penyusutan/tahun = (1 : 6) x 100%

= 0,16 x 100%

= 16 %

Penyusutan tahun 1 = 300.000.000 x 16% x 2

= 48.000.000 x 2

= 96.000.000

Penyusutan tahun 2 = (300.000.000 – 96.000.000) x 16% x 2

= 204.000.000 x 16% x 2

= 32.640.000 x 2

= 65.280.000

3. Cara Mencari Akumulasi Penyusutan Metode Unit Produksi

Cara menghitung depresiasi dengan metode unit produksi sedikit lebih rumit. Faktor yang perlu diketahui dalam metode ini adalah harga perolehan, pemakaian, dan kapasitas maksimal. Berikut ini rumusnya.

Penyusutan = (harga perolehan – nilai residu) x (pemakaian : kapasitas maksimal)

Contoh:

Perusahaan XXX membeli sepeda motor dengan harga Rp20.000.000 pada tahun 2017. Setelah memakainya selama 5 tahun, perusahaan hendak menjualnya dengan harga Rp7.000.000.

Kapasitas maksimal dari sepeda motor ini adalah 100.000 km, tapi speedometer pada motor ini baru menunjukkan 80.000 km. Berapa beban penyusutan sepeda motor ini?

Penyusutan = (20.000.000 – 7.000.000) x (80.000 : 100.000)

= 13.000.000 x 0,8

= 10.400.000

4. Cara Menghitung Akumulasi Depresiasi Metode Jumlah Angka Tahun

Metode penghitungan penyusutan aset dengan metode ini juga sedikit membingungkan. Berikut ini rumusnya.

Penyusutan = (harga perolehan – nilai residu) x [(n : (n + (n-1) + (n-2) + …)]

n adalah umur ekonomis

Contoh soal:

Sebuah perusahaan membeli mesin produksi dengan harga Rp50.000.000. setelah dipakai selama 5 tahun, nilai residu mesin ini adalah Rp10.000.000. Berapa penyusutan mesin tersebut jika dihitung dengan metode jumlah angka tahun?

Jawab:

Penyusutan = (50.000.000 – 10.000.000) x [(5 : (5 + (5-1) + (5-2) + (5-3) + (5 – 4) + (5 – 5))

= 40.000.000 X (5 : 15)

= 40.000.000 X 0,33

= 13.333.333

Itulah beberapa cara menghitung akumulasi penyusutan. Metode yang paling sederhana dan mudah diterapkan adalah metode garis lurus. Meski demikian, aset tertentu lebih cocok dihitung penyusutannya memakai metode saldo menurun atau metode lainnya.

Baca Juga: