Uinsuka.ac.id – Gaji karyawan dibagi menjadi dua macam, yaitu gaji kotor dan gaji bersih. Jumlah uang yang dibawa pulang disebut sebagai gaji bersih. Cara menghitung gaji bersih yaitu gaji pokok ditambah dengan tunjangan, bonus dan sejenisnya, serta telah dipotong berbagai iuran seperti BPJS dan pajak.
Karyawan terutama yang masih baru, kadang masih sering bingung kenapa gaji yang diterimanya setiap bulan lebih sedikit dari yang disepakati di awal. Kemungkinannya, pada perjanjian awal tidak disebutkan berapa gaji bersihnya, melainkan gaji kotornya saja.
Gaji bersih adalah jumlah penghasilan bersih yang diterima oleh karyawan setelah diperhitungkan dengan bonus maupun pemotongan. Nama lain gaji bersih yaitu take home pay (THP) atau kadang juga disebut dengan in-hand salary.
Pengertian Gaji Bersih Adalah?
Setiap pekerja atau karyawan akan diberikan upah berupa gaji atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Kapan gaji dibayarkan memang tidak selalu sama, kebanyakan setiap bulan, tapi ada juga yang harian maupun mingguan.
Gaji karyawan akan dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan kontrak yang disepakati, apakah harian, mingguan, dua mingguan ataupun bulanan. Begitupun dengan nominal gajinya, biasanya juga disepakati oleh pekerja maupun pemberi pekerjaan.
Hanya saja yang kadang tidak jelas adalah apakah yang disepakati tersebut gaji bersih atau gaji kotor. Karena kalau gaji kotor, bisa saja yang diterima karyawan nantinya lebih banyak atau malah lebih sedikit.
Oleh karena itu, hendaknya setiap pekerja meminta penjelasan lebih dulu berapa gaji bersih yang akan diterimanya. Apa itu gaji bersih? Arti gaji bersih adalah gaji pokok yang telah ditambah dengan bonus, tunjangan, insentif dan sebagainya serta telah dipotong BPJS, pajak maupun utang.
Misalnya, orang yang memiliki gaji pokok Rp6.000.000/ bulan, maka kepadanya akan dikenakan pajak PPh 21 sebesar 5% dan dipotong dari gaji pokoknya tersebut. Jumlah uang yang diterimanya setelah dipotong PPh 21 itulah yang disebut sebagai gaji bersih.
Cara Menghitung Gaji Bersih Pekerja
Baik pekerja/ karyawan maupun pemilik usaha memang sebaiknya memahami apa itu gaji pokok, gaji bersih, gaji kotor dan cara perhitungannya. Perlu dijelaskan kepada setiap karyawan bahwa nantinya uang yang dibawa pulang adalah gaji bersih, bukan gaji pokok maupun gaji kotor.
Meskipun bisa saja gaji bersih besarnya sama dengan gaji pokok, karena tidak ada tambahan maupun pemotongan. Karyawan bisa memperkirakan dan menghitung sendiri berapa gaji bersih yang diterimanya, dengan cara sebagai berikut.
1. Ketahui Berapa Gaji Pokok
Agar bisa menghitung berapa gaji bersih, karyawan harus tahu lebih dulu gaji pokok yang diberikan kepadanya. Gaji pokok adalah imbalan dasar yang diterima karyawan sebagai imbalan dari perusahaan atas pekerjaan yang dilakukannya, yang nominalnya sudah disepakati bersama.
Gaji pokok ini besarannya tidak sama dalam satu perusahaan, karena bisa saja dipengaruhi oleh jabatan, tanggung jawab dan sebagainya. Gaji pokok ini menjadi komponen utama pada imbalan yang diberikan kepada karyawan.
Berapa besarnya gaji pokok? Pada umumnya, perusahaan memberikan gaji pokok sebesar 75% dari jumlah gaji pokok ditambah dengan tunjangan tetap. Besarnya gaji pokok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keahlian yang dimiliki, urgensi pekerjaan dan juga kemampuan perusahaan.
2. Tambahkan Tunjangan Tetap
Cara menghitung gaji bersih yang selanjutnya yaitu memasukkan tunjangan-tunjangan tetap dan menambahkannya dengan gaji pokok. Apa saja yang termasuk tunjangan tetap itu? Tunjangan tetap bisa berupa tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, BPJS dan sejenisnya.
Secara garis besar, pengertian tunjangan tetap adalah tunjangan dari perusahaan yang diberikan kepada karyawannya, dimana besarannya tetap setiap bulan. Untuk posisi tertentu, seorang pekerja bisa saja mendapatkan tunjangan jabatan yang nominalnya cukup besar.
Bahkan ada juga perusahaan yang memberikan tunjangan tetap berupa tunjangan perumahan kepada karyawannya. Apapun jenis tunjangan tetap yang diberikan perusahaan semuanya harus ditambahkan pada komponen gaji bersih.
3. Tambahkan Tunjangan Tidak Tetap
Selain tunjangan tetap, gaji bersih juga harus ditambah dengan tunjangan tidak tetap kalau ada. Jenis dan besaran tunjangan tidak tetap ini juga berbeda-beda, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Apa saja yang termasuk tunjangan tidak tetap itu? Tunjangan tetap karyawan terdiri dari uang lembur, bonus, uang makan, uang transportasi dan sejenisnya. Seperti namanya, besaran tunjangan tidak tetap akan berbeda setiap periode gajian.
Misalnya, uang makan dan uang transportasi yang akan dibayarkan sesuai dengan jumlah hari kehadiran karyawan. Tunjangan tidak tetap akan dipotong sebanyak hari absen karyawan setiap bulannya.
Misalnya, karyawan mendapatkan uang makan Rp20.000 per hari dan uang transportasi Rp10.000/ hari. Karyawan tersebut tidak masuk selama 2 hari pada bulan tersebut, maka jumlah tunjangan tidak tetap yang diterimanya yaitu Rp20.000 x 24 dan Rp10.000 x 24.
Perhitungan tersebut menggunakan estimasi bahwa rata-rata jumlah hari kerja setiap bulan adalah 26 hari, untuk pekerja yang masuk 6 hari dalam seminggu. Jika jumlah hari kerja berbeda, tinggal disesuaikan saja.
4. Masukkan Potongan Gaji
Gaji bersih tidak hanya terdiri dari gaji pokok ditambah dengan berbagai macam tunjangan saja. Cara menghitung gaji bersih juga harus memasukkan berbagai potongan yang dibebankan kepada pekerja, misalnya iuran BPJS, pinjaman dan pajak.
Hitung semua komponen pengurang gaji tersebut untuk mendapatkan berapa jumlah gaji bersih karyawan. Jumlah potongan bisa saja berbeda antara satu karyawan dengan lainnya, misalnya PPh 21 hanya dikenakan pada pekerja dengan gaji Rp60.000.000 ke atas per tahun.
5. Jumlahkan Gaji Pokok dan Tunjangan (A)
Selanjutnya, jumlahkan gaji pokok karyawan dengan semua tunjangan yang diterimanya setiap periode gajian. Contohnya, Pak Adul adalah manajer pemasaran perusahaan ABC, yang mendapatkan gaji pokok Rp4.000.000/ bulan.
Pak Adul juga mendapatkan tunjangan jabatan Rp1.500.000 perbulan, tunjangan keluarga Rp1.000.000, uang makan Rp30.000 per hari dan uang transport Rp20.000 per hari. Pak Adul harus membayar iuran BPJS sebesar Rp150.000 per bulan dan pinjaman koperasi Rp2.000.000/bulan.
Maka pada kolom ini harus dijumlahkan gaji pokok dengan semua tunjangan yang diterima Pak Adul, yaitu:
- Gaji pokok = Rp4.000.000
- Tunjangan jabatan = Rp1.500..000
- Tunjangan keluarga = Rp1.000.000
- Uang makan (Rp30.000 x 26) = Rp780.000
- Uang transport (Rp20.000 x 26) = 520.000
- Jumlah = Rp7.800.000
Jadi, jumlah gaji pokok dan tunjangan yang diterima Pak Adul perbulan adalah Rp7,8 juta.
6. Hitung Jumlah Potongan (B)
Cara untuk mengetahui berapa gaji bersih selanjutnya adalah menghitung potongan-potongan yang dibebankan kepada karyawan tersebut. Sesuai dengan contoh di atas, maka perhitungannya adalah:
- Iuran BPJS = Rp150.000
- Koperasi = 000.000
- Jumlah = Rp2.150.000
Dari perhitungan di atas, maka gaji Pak Adul akan dipotong sebesar Rp2.150.000.
7. Hitung Gaji Bersih
Langkah terakhir dalam cara menghitung gaji bersih adalah menghitung selisih antara gaji pokok dan tunjangan dengan jumlah potongan yang harus dibayarkan. Menurut contoh, maka gaji bersih Pak Adul adalah jumlah A dikurangi dengan B, yaitu:
- Jumlah A = Rp7.800.000
- Jumlah B = 150.000
- Total gaji bersih = Rp4.650.000
Berdasarkan pada hitungan yang telah dilakukan, gaji bersih yang diterima dan akan dibawa pulang oleh Pak Bedu sebesar Rp4.650.000. Jumlah gaji bersih Pak Adul bisa lebih banyak kalau cicilan koperasinya sudah lunas, ataupun ada perubahan pada tunjangan.
Cara menghitung gaji bersih sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan, hanya tinggal menambahkan gaji pokok dengan berbagai tunjangan lalu menguranginya dengan komponen pemotongan jika ada. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa gaji bersih karyawan sama dengan gaji pokoknya.
Baca Juga: