Uinsuka.ac.id – Kayu merupakan bagian batang tumbuhan yang memiliki banyak manfaat, misalnya membangun rumah, membuat perabot, dan lainnya. Bagi pengrajin yang selalu membeli kayu, tentu harus memperhatikan harga yang pas, salah satunya mengetahui cara menghitung kubikasi kayu.
Kubikasi kayu adalah nilai volume dari kayu dengan satuan meter kubik (m3). Volume ini akan berpengaruh terhadap harga dari kayu yang diperjualbelikan. Kubikasi berbanding lurus dengan harga. Artinya semakin besar nilai kubikasinya, maka semakin tinggi pula harga jualnya.
Selain pengrajin sebagai pembeli, penjual pun perlu memahami kubikasi agar tidak menjual dengan harga rendah. Penjual kayu yang kurang paham tentang hal ini cenderung hanya menaksir saja berdasarkan ukuran kayu yang pernah dilihat sebelumnya.
Cara Menghitung Kubikasi Kayu Bundar (Gelondongan) dan Kayu Papan
Kubikasi kayu adalah nilai volume dari kayu yang diukur menggunakan satuan meter kubik (m3). Volume ini selalu berbeda-beda tiap jenis atau bagian kayu.
Secara umum, terdapat dua jenis kayu bundar (gelondong) dan kayu papan. Kayu bundar biasanya dimanfaatkan untuk membuat barang yang berukuran tebal dan besar, seperti kursi, meja, dan tiang. Sementara kayu papan untuk membuat dinding, rak, lemari, atau perabot lain yang berukuran pipih.
Cara menentukan kubikasi kedua jenis kayu tersebut juga berbeda, tergantung pada dimensi masing-masing. Kubikasi kayu papan menggunakan panjang, lebar, dan tinggi, sedangkan kayu bundar adalah panjang dan diameter.
1. Rumus Mencari Kubikasi Kayu Bundar (Gelondong)
Kayu yang masih belum dipotong atau masih berupa gelondongan umumnya berukuran besar. Nah, untuk menghitung volumenya dapat dilakukan dengan menggunakan 4 cara, yaitu:
- Menghitung kubikasi menggunakan alat ukur Xylometer. Perhitungan ini dapat dilakukan tanpa harus mengetahui ukuran panjang maupun diameter kayu. Cara kerja Xylometer berdasarkan hukum Archimedes (volume benda sama dengan jumlah zat cair yang berpindah akibat benda).
- Penggambaran di kertas grafis dengan bentuk dengan skala tertentu. Kubikasi kayu adalah hasil perkalian antara faktor koreksi dan luas gambar. Selain itu, alat bantu yang dapat digunakan pada pengukuran ini adalah planimeter.
- Menaksir jumlah isi kayu olahan setelah dipotong. Cara ini biasanya digunakan oleh Perhutani untuk menentukan nilai konversi yang menjadi persyaratan kualitas sebuah kayu.
- Rumus matematis volume silinder dikali dengan panjang kayu. Cara ini memberikan hasil nilai yang lebih tepat dari yang lainnya. Adapun rumus yang umum digunakan adalah rumus Huber, rumus Brereton, rumus Newton, serta rumus Huber.
Nilai kubikasi kayu =
- P = panjang kayu (m)
- D = diameter kayu (cm)
- 0,7854 = nilai koefisien kayu
2. Rumus Mencari Kubikasi Kayu Papan
Nilai kubikasi kayu =
- P = panjang papan kayu (m)
- L = lebar papan kayu (cm)
- t = tinggi atau tebal papan kayu (cm)
Contoh Soal Kubikasi Kayu
1. Soal 1
Pak Slamet ingin membeli kayu jati yang masuk berupa gelondongan dengan panjang 3,5 meter dan diameter 28 cm. Tentukan nilai kubikasi dari kayu jati tersebut!
Jawab:
Diketahui:
- P = 3,5 m
- D = 28 cm
Ditanyakan: Nilai kubikasi kayu jati?
Jawab:
Nilai kubikasi kayu jati
Jadi, nilai kubikasi dari kayu jati Pak Slamet adalah 0,027 m3.
2. Soal 2
Bu Wirna berencana untuk membuat rak piring dan membutuhkan beberapa lembar papan kayu mahoni dengan panjang 2 m, lebar 25 cm, dan tinggi 6 cm. Berapa kubikasi kayu yang dibutuhkan Bu Wirna untuk membuat rak piring?
Jawab:
Diketahui:
- P = 2 m
- L = 25 cm
- T = 6 cm
Ditanyakan: Kubikasi papan kayu mahoni?
Jawab:
Nilai kubikasi papan kayu mahoni
Jadi, kubikasi papan kayu mahoni yang dibutuhkan Bu Wirna adalah 0,03 m3.
3. Soal 3
Kiara membeli kayu gelondongan dengan ukuran diameter 40 cm dan panjang 5,2 m. Berapa kubikasi kayu milik Kiara?
Jawab:
Diketahui:
- D = 40 cm
- P = 5,2 m
Ditanyakan: Kubikasi kayu Kiara?
Jawab:
Nilai kubikasi kayu
Jadi, nilai kubikasi milik Kiara adalah 0,653 m3.
4. Soal 4
Seorang pengrajin perabot rumah tangga ingin membeli kayu papan berukuran panjang 4 m, lebar 15 cm, dan tinggi 3 cm. Hitunglah nilai kubikasi yang dibeli pengrajin tersebut!
Jawab:
Diketahui:
- P = 4 m
- L = 15 cm
- T = 3 cm
Ditanyakan: Kubikasi kayu milik pengrajin?
Jawab:
Nilai kubikasi kayu pengrajin
Jadi, kubikasi kayu yang dibeli pengrajin adalah 0,018 m3.
5. Soal 5
Raka membeli 5 gelondongan kayu pinus untuk keperluan produksi bisnisnya. Ukuran setiap kayu adalah sama, yaitu dengan panjang 6 m dan diameter 46 cm. Tentukan cara menghitung kubikasi kayu Raka tersebut!
Jawab:
Diketahui:
- P = 6 m
- D = 46 cm
Ditanyakan: Nilai kubikasi kayu pinus?
Jawab:
Nilai kubikasi kayu pinus
Karena Raka membeli 5 gelondongan kayu, maka nilai kubikasi totalnya:
- 5 x 0,010 m3
- = 0,05 m3
Jadi, nilai kubikasi dari kayu jati Pak Slamet adalah 0,05 m3.
6. Soal 6
Ibu Farah membutuhkan beberapa papan kayu untuk membuat dinding rumah. Ukuran papan tersebut masing-masing dengan panjang 9 m, lebar 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Berapa nilai kubikasi dari papak kayu Ibu Farah?
Jawab:
Diketahui:
- P = 9 m
- L = 20 cm
- T = 2,5 cm
Ditanyakan: Kubikasi papan kayu Ibu Farah?
Jawab:
Nilai kubikasi papan kayu
Jadi, kubikasi papan kayu yang dibeli Ibu Farah adalah 0,045 m3.
Kubikasi kayu merupakan nilai volume dari kayu dengan satuan meter kubik (m3). Volume ini menggambarkan ukuran dan berpengaruh terhadap harga jual kayu. Semakin besar nilai kubikasi, maka harga jual dari kayu tersebut juga akan semakin tinggi.
Secara umum, kayu yang diperjualbelikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu kayu yang berbentuk bundar (gelondongan) dan kayu berbentuk papan. Cara menghitung kubikasi kayu bundar
sementara untuk papan kayu menggunakan rumus
Baca Juga: