Uinsuka.ac.id – Modal sudah menjadi hal penting yang dibutuhkan dalam keperluan operasional suatu bisnis. Secara umum, modal terdiri dari dua jenis yaitu modal awal dan modal akhir. Cara menghitung modal akhir perlu diketahui untuk membuat laporan keuangan.
Selain untuk keperluan laporan, perhitungan ini akan memudahkan pebisnis untuk melihat perkembangan usahanya. Perhitungannya bisa dibilang sederhana dan bisa dilakukan menggunakan dua cara yang mudah.
Jika usaha kamu berhasil meraup keuntungan selama periode tertentu, perhitungannya akan dilakukan dengan saldo laba. Begitu sebaliknya, jika usaha tersebut mengalami kerugian maka dilakukan pada saldo rugi.
Pengertian Modal Akhir
Modal akhir merupakan sejumlah dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan di akhir periode akuntansi. Komponen yang satu ini dapat ditemukan dengan mudah di laporan keuangan. Manfaat utamanya adalah sebagai acuan untuk melakukan analisis dan evaluasi dalam keuangan bisnis.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung modal akhir secara tepat. Modal ini didapatkan dengan cara menghitung modal awal yang selanjutnya dijumlahkan dengan untung atau rugi.
Modal inilah yang nantinya akan dimanfaatkan oleh pelaku bisnis sebagai modal awal di periode berikutnya. Apabila bisnis sebelumnya sudah mendapatkan untung atau laba, tentu jumlah saldo awal akan mengalami peningkatan.
Namun jika bisnis tersebut mengalami kerugian, maka sudah pasti akan mengurangi jumlah saldo dari modal bisnis.
Komponen Penting dalam Perhitungan Modal Akhir
Dalam perhitungan modal akhir bisnis, kamu membutuhkan beberapa komponen. Komponen tersebut terdiri dari modal awal, prive, dan untung rugi. Inilah penjelasan dari setiap komponen yang ada dalam perhitungan modal akhir bisnis:
1. Modal Awal
Modal awal merupakan modal yang digunakan ketika suatu bisnis didirikan pertama kali. Hal ini berarti modal awal dimanfaatkan untuk kebutuhan produksi sebelum bisnis dijalankan sampai berkelanjutan.
Jenis modal yang satu ini sebenarnya adalah gabungan dari modal investasi, modal kerja, dan modal operasional. Jika ingin mengetahui modal awal yang dibutuhkan, kamu tinggal menjumlahkan beberapa komponen tersebut.
2. Untung dan Rugi
Cara menghitung modal akhir suatu bisnis ternyata juga membutuhkan komponen untung dan rugi. Laba atau yang biasa disebut untung adalah jumlah keuntungan yang didapatkan dari kegiatan bisnis.
Jika ingin menghitung keuntungan bisnis, kamu bisa mencari selisih antara penghasilan dan pengeluaran. Jika selisihnya di atas angka 0 rupiah, berarti itu merupakan jumlah laba bisnis yang sudah kamu dapatkan.
Sementara itu, rugi dapat diartikan sebagai total pengeluaran yang melebihi pemasukan atau pendapatan. Apabila hasil dari selisih penghasilan dan pengeluaran di bawah angka 0 rupiah, hasil selisih inilah yang merupakan kerugian.
3. Prive
Jenis komponen terakhir yang tak kalah penting untuk diketahui adalah prive. Prive adalah penarikan sejumlah dana yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk berbagai keperluan, baik itu untuk bisnis maupun pribadi.
Saat pebisnis menarik dana dalam jumlah tertentu, maka perusahaan akan langsung mengambil uangnya dari bagian modal. Sebenarnya masih masuk akal karena pebisnis umumnya memiliki saham pada perusahaan tersebut.
Bisnis bisa memperoleh dana berupa uang tunai yang menjadi pengganti dari sebagian modalnya dalam perusahaan. Untuk penarikan drive tersebut selanjutnya dicatat secara jelas di bagian sisa modal ataupun keuangan.
Rumus dan Cara Menghitung Modal Akhir
Perhitungan modal akhir umumnya dilakukan saat memasuki periode akhir dalam produksi. Tujuannya tidak lain untuk memulai kegiatan atau proses produksi yang baru.
Jika ingin menghitungnya bisa dilakukan dengan mudah menggunakan saldo laba atau bisa juga saldo rugi. Pastinya harus disesuaikan dengan hasil akhir dari kinerja suatu bisnis, apakah sedang mendapat laba atau rugi.
1. Saldo Laba
Jika bisnis yang kamu jalankan mendapatkan keuntungan dalam periode tertentu, maka perhitungan modal akhir bisa menggunakan saldo laba. Rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungannya adalah seperti berikut:
Modal Akhir Bisnis = Modal Awal + (Laba – Prive)
Perhitungan menggunakan saldo laba atau untung biasanya akan semakin bertambah dari modal awal.
2. Saldo Rugi
Sedangkan jika bisnis yang kamu jalankan mengalami kerugian, maka bisa menggunakan rumus perhitungan seperti berikut:
Modal Akhir Bisnis = Modal Awal + (Rugi + Prive)
Hasil perhitungan menggunakan saldo rugi tidak lebih dari modal awal yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Contoh Soal Perhitungan Modal Akhir
Modal akhir dalam bisnis memang dipengaruhi oleh laba, modal awal, dan prive. Untuk memahami cara menghitung modal akhir, berikut ini akan diberikan contohnya:
Tyas membuka sebuah usaha photo copy yang belum lama beroperasi. Usaha tersebut membutuhkan modal cukup besar dengan rincian seperti berikut:
- Jumlah modal investasi = Rp20.000.000
- Jumlah modal kerja = Rp600.000
- Jumlah modal operasional = Rp3.500.000
Hanya dalam jangka waktu satu bulan, usaha yang dijalankan Tyas berhasil meraup keuntungan sebesar Rp3.000.000. Tyas kemudian mengambil sejumlah dana untuk keperluan tertentu sebesar Rp1.000.000. Lalu, sebenarnya berapa modal akhir usaha fotokopi Tyas?
Penyelesaian:
Pada soal tersebut masih belum dijelaskan berapa modal awal yang digunakan oleh Tyas. Jadi untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus seperti berikut ini:
Modal Awal Bisnis = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional
- Rp20.000.000 + Rp600.000 + Rp3.500.000
- = Rp24.100.000
Modal Akhir Bisnis= Modal Awal + Untung – Prive
- Rp24.100.000 + Rp3.000.000 – Rp1.000.000
- Rp20.100.000
Modal awal yang digunakan oleh Tyas untuk menjalankan usaha fotocopynya sebesar Rp24.100.000. Sedangkan untuk modal akhir yang didapatkan selama 1 bulan adalah Rp20.100.000.
Manfaat Menghitung Modal Akhir dalam Bisnis
Cara menghitung modal akhir dalam bisnis dilakukan bukan tanpa alasan. Banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh pebisnis dari perhitungan ini, diantaranya yaitu:
1. Mengetahui Operasional Bisnis
Manfaat yang paling utama dari perhitungan ini yaitu untuk memudahkan kamu dalam memantau operasional bisnis. Dalam hal ini, kamu bisa mengetahui secara jelas apakah perusahaan sudah menjalankan operasionalnya dengan baik.
Operasional bisnis yang berjalan lancar dan efisien tentu memungkinkan perusahaan untuk mendapat keuntungan. Namun jika kurang baik, bisa saja memberikan dampak kerugian untuk perusahaan.
Apabila hal tersebut terjadi, sangat disarankan melakukan analisis usaha untuk perbaikan. Tujuannya supaya perusahaan di masa mendatang bisa semakin optimal dan terhindar dari kebangkrutan.
2. Memprediksi Keberlanjutan Bisnis
Hasil dari perhitungan modal akhir dapat dimanfaatkan untuk memprediksi keberlangsungan bisnis. Seperti misalnya, jika perusahaan belum memiliki modal dalam jumlah cukup maka pebisnis harus mencari pinjaman.
Pinjaman tersebut sangat berguna supaya bisnis bisa menjalankan operasionalnya dan mendapatkan keuntungan. Selain itu, bantuan modal tersebut juga sangat berguna bagi perusahaan untuk mampu bertahan di dunia industri.
3. Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan
Perhitungan modal akhir bisa membantu perusahaan untuk menyusun laporan keuangan secara akurat. Setiap bisnis umumnya membutuhkan pembukuan yang digunakan untuk melakukan evaluasi.
Dalam pembukuan tersebut, pastinya ada banyak sekali aspek yang harus dicantumkan termasuk perhitungan modal akhir. Jika laporan yang disusun semakin lengkap, tentu akan semakin memudahkan pebisnis dalam melakukan analisis.
Cara menghitung modal akhir pada dasarnya sangat mudah dilakukan oleh pelaku bisnis. Meskipun mudah, perhitungan ini memberikan banyak manfaat dan sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan suatu bisnis.
Baca Juga: