Uinsuka.ac.id – Kumpulan data biasanya dianalisis menggunakan parameter tertentu untuk mendapatkan suatu hasil, termasuk rata-rata. Rata-rata merupakan jumlah nilai dari suatu data yang dibagi dengan banyaknya data. Cara menghitung nilai rata-rata dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Manfaat dari nilai ini yaitu untuk membandingkan kualitas suatu kelompok dengan kelompok lain dan mewakili kondisi suatu kelompok dengan satu angka. Selain itu, nilai rata-rata juga dapat mendeskripsikan suatu kelompok dengan mudah.
Contoh paling umum penggunaan nilai rata-rata yaitu pada nilai rapor. Setiap siswa akan mendapatkan nilai berdasarkan total nilai ujian dan mata pelajaran. Nilai ini juga nantinya yang akan menjadi penentu peringkat setelah diurutkan dari yang terbesar.
Cara Menghitung Nilai Rata-Rata Secara Manual dan Microsoft Excel
Pada dasarnya, menghitung nilai rata-rata hanya dengan menjumlahkan semua nilai lalu dibagi dengan banyaknya data. Akan tetapi, jika jumlah data besar, tentu cukup sulit dilakukan secara manual. Oleh karena itu, biasanya orang-orang menggunakan software atau aplikasi.
1. Rumus Menghitung Nilai-Rata Secara Umum
Dimana:
Berikut adalah contoh soal yang bisa dicoba:
Nilai rapor terdiri dari kumpulan nilai dari setiap mata pelajaran. Di bangku sekolah, jumlah mata pelajaran tidak terlalu banyak, sehingga masih mudah untuk dihitung. Nah, adapun langkah-langkah untuk menghitung nilai rapor siswa adalah sebagai berikut.
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah mendaftar semua nilai mata pelajaran dalam satu halaman. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perhitungan. Kamu juga bisa membuatnya dalam sebuah tabel agar terlihat lebih rapi.
- Matematika = 75
- Bahasa Indonesia = 85
- Bahasa Inggris = 80
- Ilmu Pengetahuan Alam = 90
- Ilmu Pengetahuan Sosial = 85
- Agama = 90
- Seni Budaya = 75
- PJOK = 78
- PPKN = 85
- Sejarah = 80
Nilai Rata-Rata = ….
Cara penyelesaiannya dengan menggunakan rumus sebelumnya. Kamu bisa menentukan jumlah mata pelajaran terlebih dahulu yaitu ada 10. Selanjutnya menghitung nilai rata-rata secara keseluruhan.
Jadi, rata-rata nilai rapor siswa tersebut adalah 82,3. Nilai tersebut akan berubah jika ada tambahan atau pengurangan nilai mata pelajaran. Jika ada nilai yang lupa atau salah tulis, maka nilai rata-rata harus dihitung ulang kembali.
Semakin besar jumlah nilai secara keseluruhan, maka semakin besar pula nilai rata-rata. Akan tetapi, semakin banyak data, maka semakin kecil nilai rata-ratanya. Dengan demikian, nilai rata-rata berbanding lurus dengan jumlah nilai dan berbanding terbalik dengan banyaknya data.
2. Menghitung Nilai Rata-Rata dengan Pengurangan Data
Jika dalam kelompok data ada yang harus dikeluarkan, maka nilai rata-rata menjadi tidak akurat. Oleh karena itu, harus dihitung menggunakan rumus sederhana untuk menghindari kekeliruan. Berikut caranya.
Misalkan data yang harus keluar adalah a, maka nilai rata-rata menjadi:
Rumus ini bukan hanya untuk pengurangan satu data, akan tetapi juga untuk lebih dari satu. Kamu bisa mengurangi jumlah nilai sebanyak mungkin seiring dengan pengurangan banyak data. Lakukan dengan teliti agar hasilnya akurat.
3. Menghitung Nilai Rata-Rata Gabungan
Dalam kondisi tertentu, misalnya penentuan rata-rata umur siswa setiap kelas, nilai dibutuhkan adalah nilai gabungan rata-rata. Nilai gabungan ini merupakan jumlah data kelompok 1, 2, dan seterusnya kemudian dibagi dengan banyaknya nilai dari semua kelompok.
4. Cara Menghitung Nilai Rata-Rata dengan Microsoft Excel
Untuk data yang hanya dicari sekali atau dua kali, menghitung dengan rumus matematika merupakan solusi yang efektif. Akan tetapi, untuk data yang banyak dan berkelanjutan, sebaiknya menggunakan software khusus, misalnya Microsoft Excel.
Cara ini biasanya digunakan dalam perkantoran untuk menghitung rata-rata pengeluaran atau mencatat pemasukan. Microsoft Excel memungkinkan pengguna untuk menghitung data dengan cepat dan akurat.
Sebelum memulai perhitungan, kamu harus mengetahui fungsi-fungsi dalam Excel yang berhubungan dengan mencari nilai rata-rata. Fungsi tersebut diantaranya AVERAGE, AVERAGEA, dan AVERAGEIF.
a. Fungsi AVERAGE
AVERAGE adalah fungsi untuk menghitung rata-rata nilai dari sekelompok data yang berbentuk angka. Artinya, fungsi ini hanya membaca data yang berbentuk angka saja, selain dari itu tidak bisa. Adapun penulisan rumusnya yaitu:
=AVERAGE(nilai1: [nilai2];…)
Dimana:
- Value1 = kolom data pertama
- Value2 = kolom data kedua, ketiga, dan seterusnya
Value1 dan value2 disebut juga dengan rentang. Nilai rentang dalam sebuah fungsi tidak bersifat mutlak, artinya tergantung dari posisi dan jumlah kolom dalam tabel. Jika kamu merasa bingung, perhatikan contoh berikut ini:
Data Penjualan Baju Selama 1 Tahun | ||||||||||||
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agu | Sept | Okt | Nov | Des |
Jumlah Terjual (Lembar) | 30 | 50 | 80 | 55 | 23 | 49 | 75 | 32 | 95 | 66 | 54 | 47 |
Fungsi | = AVERAGE (B3:M3) |
Nilai Rata-Rata | 54,67 |
Data dalam tabel menunjukkan jumlah penjualan baju selama satu tahun dari Januari hingga Desember. Adapun penulisan syntax-nya yaitu =AVERAGE(B3:M3) dan tekan Enter.
Perintah AVERAGE secara otomatis menjumlahkan seluruh data dari Januari hingga Desember kemudian membaginya dengan banyak bulan dalam satu tahun (12). Dapat dilihat bahwa semua data tersebut berbentuk angka.
Rentang yang digunakan yaitu B3:M3. B3 menunjukkan awal data yaitu kolom tempat nilai 30 berada. Sementara itu, M3 menunjukkan akhir data yaitu kolom tempat nilai 47.
Terakhir, diperoleh nilai 54,67. Pada halaman Microsoft Excel, setelah memasukkan fungsi AVERAGE beserta rentang, maka hasilnya akan langsung muncul. Penulisan rentang tidak akan terlihat pada lembar kerja Excel, tapi formula bar.
Jika terdapat kekeliruan penulisan angka dalam tabel, kamu dapat menggantinya tanpa harus menghitung ulang fungsi AVERAGE. Hal ini karena Excel secara otomatis mencatat perubahan tersebut dan menyesuaikan dengan syntax.
b. Fungsi AVERAGEA
Jika AVERAGE menghitung rata-rata nilai data yang berbentuk angka, maka AVERAGEA dapat menghitung nilai rata-rata baik berbentuk angka maupun huruf. Misalnya, dalam sekelompok data terdapat huruf tertentu, maka fungsi akan tetap bekerja tanpa error.
=AVERAGEA(nilai1: [nilai2];…)
Secara umum, penulisannya hampir sama, hanya berbeda fungsi. Rentang dalam AVERAGEA memiliki syarat yang sama dengan AVERAGE. Oleh karena itu, tetap perhatikan kolom data awal dan akhir data.
c. Fungsi AVERAGEIF
AVERAGEIF merupakan fungsi untuk menghitung rata-rata suatu data dengan kriteria atau syarat tertentu. Misalnya, untuk menentukan nilai rata-rata khusus mata pelajaran Bahasa Inggris dalam suatu kelas. Contoh penulisan fungsi seperti berikut:
=AVERAGEIF(C2:C10;”Bahasa Inggris”;D2:D10).
Dimana:
C2:C10 = Rentang kriteria yang akan dihitung.
Bahasa Inggris = Jenis mata pelajaran. Penulisan kriteria yang berupa huruf dalam Excel harus diapit dengan tanda petik (“..”)
D2: = Nilai siswa pada mata pelajaran tersebut
Menghitung nilai rata-rata sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa melakukannya dengan cara manual yaitu dengan rumus matematika sederhana atau menggunakan Microsoft Excel.
Di Excel, terdapat 3 fungsi untuk menentukan nilai rata-rata, yaitu AVERAGE, AVERAGEA, dan AVERAGEIF. Meskipun demikian, kedua cara menghitung nilai rata-rata tersebut tetap menggunakan prinsip dasar yang sama.
Baca Juga: