Uinsuka.ac.id – Dalam kegiatan bisnis terdapat istilah rugi dan untung. Pada umumnya kerugian maupun keuntungan dalam suatu perdagangan akan dinyatakan dengan bentuk persentase. Oleh sebab itu, sebagai pelaku bisnis sudah seharusnya mengetahui cara menghitung persentase keuntungan dan kerugian.
Sebelum melakukan suatu transaksi, nilai dari sebuah barang harus diketahui terlebih dahulu. Tujuan utama menghitung persentase keuntungan dan kerugian adalah supaya nilai barang lebih jelas dan dapat digunakan sebagai pembanding untung atau rugi.
Pengertian Kerugian dan Keuntungan
Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai cara menghitung persentase keuntungan sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu untung dan rugi. Berikut merupakan penjelasan mengenai definisi dari keuntungan dan kerugian:
1. Keuntungan
Ketika berbicara mengenai keuntungan dan kerugian, sudah pasti akan muncul istilah nilai beli dan nilai jual dari suatu barang. Nilai beli atau harga beli barang merupakan nilai yang didapatkan ketika membeli suatu barang atau bisa juga disebut dengan modal.
Sedangkan nilai jual atau harga jual adalah nilai yang didapatkan ketika barang yang sebelumnya dibeli berhasil dijual kembali. Dalam kegiatan bisnis, modal juga meliputi biaya operasional, biaya angkut, dan aspek lainnya.
Pengertian keuntungan adalah ketika harga jual atau nilai jual dari suatu barang lebih besar dibandingkan dengan nilai beli atau harga beli.
2. Kerugian
Definisi kerugian merupakan sebaliknya dari definisi keuntungan. Suatu barang akan dikatakan rugi apabila harga jual lebih rendah dibandingkan dengan modal atau harga beli. Ketika harga jual sama dengan harga beli, maka dikategorikan sebagai kerugian juga.
Hal tersebut disebabkan tidak terdapat keuntungan yang diperoleh selama transaksi. Dalam hal tersebut, aspek lainnya seperti tenaga, waktu, dan pemikiran menjadi tidak terhitung sehingga dikatakan rugi.
Pengertian Persen
Persen adalah bentuk bilangan yang menyatakan sebagian atau seluruh dari suatu nilai dengan menggunakan rasio per seratus. Definisi persentase merupakan perbandingan dari rasio yang mewakili pecahan atau bagian dari seratus dengan menggunakan lambang %.
Simbol yang digunakan untuk menyatakan persen pada saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan. Awalnya persentase menggunakan simbol “percento” yang merupakan bahasa latin. Nilai persen diperoleh dari pembagian jumlah suatu bagian dengan jumlah total dan dikalikan dengan seratus.
Nilai persentase dapat dinyatakan menjadi bentuk pecahan lagi dengan cara mengalikan nilai persentase dengan 100. Berikut rumus atau persamaan umum yang digunakan untuk menghitung persentase:
- Persentase (%) = (nilai sebagian) / (nilai total) x 100%
Untuk dapat lebih memahami mengenai perhitungan persentase kamu dapat memperhatikan contoh berikut:
Sebuah ember berisi air sebanyak 400 ml, kemudian ditambahkan air lagi ke dalam ember tersebut sebanyak 80 ml. Dari ulasan tersebut, diketahui bahwa air di dalam ember mengalami kenaikan volume. Berapa persen kenaikan air di dalam ember tersebut?
Jawab:
- Persentase (%) = (nilai sebagian) / (nilai total) x 100%
- Persentase (%) = 80/400 x 100%
- Persentase (%) = 0,2 x 100%
- Persentase (%) = 20%
Jadi, kenaikan volume air pada ember tersebut sebesar 20%.
Cara Menghitung Persentase Keuntungan dan Contohnya
Keuntungan seringkali dinyatakan dalam sebuah persen untuk memudahkan dalam membandingkan. Adapun cara menghitung persentase keuntungan, yakni:
- Persentase keuntungan (%) = (Besar untung / nilai awal) x 100%
Agar dapat lebih memahami mengenai cara untuk menghitung persentase keuntungan, maka simak contoh soal berikut:
Pada bulan Maret 2021, toko Melati Berkah menjual sebuah produk dengan nilai jual atau harga jual sebesar Rp2.000.000. Pada transaksi tersebut diketahui bahwa toko Melati Berkah mendapatkan nilai keuntungan sebesar Rp100.000. Hitung persentase keuntungan yang didapatkan oleh toko Melati Berkah!
Jawab:
- Persentase keuntungan (%) = (Besar untung / nilai awal) x 100%
- Persentase keuntungan (%) = (100.000/2.000.000) x 100%
- Persentase keuntungan (%) = 0,05 x 100%
- Persentase keuntungan (%) = 5%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa toko Melati Berkah mendapatkan keuntungan dari penjualan suatu produk sebesar 5%.
Cara Menghitung Persentase Kerugian dan Contohnya
Cara menghitung persentase kerugian hampir sama dengan menghitung persentase keuntungan. Hanya saja nilai keuntungan diganti dengan nilai kerugian dari suatu transaksi. Berikut persamaan atau rumus yang digunakan untuk menghitung persentase kerugian:
- Persentase kerugian (%) = (besar rugi / nilai awal) x 100%
Supaya dapat lebih memahami mengenai cara menghitung persentase kerugian, maka simak contoh berikut:
Seorang pengusaha garmen membeli mesin jahit seharga Rp5.000.000. Akan tetapi, ketika mesin jahit sudah datang jenisnya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, pengusaha tersebut terpaksa harus membeli ulang mesin jahit yang sesuai dengan kebutuhan.
Mesin jahit yang sebelumnya dibeli akan dijual lagi dengan harga Rp4.000.000. Hitunglah berapa kerugian yang dialami oleh pengusaha garmen tersebut dalam bentuk persen!
Jawab:
- Nilai beli = 5.000.000
- Nilai jual = 4.000.000
- Besar rugi = 5.000.000 – 4.000.000 = 1.000.000
Diketahui bahwa nilai kerugian yang harus ditanggung oleh pengusaha garmen tersebut sebesar 1.000.000, maka persentase kerugiannya adalah sebagai berikut:
- Persentase kerugian (%) = (besar rugi / nilai awal) x 100%
- Persentase kerugian (%) = (1.000.000 / 5.000.000) x 100%
- Persentase kerugian (%) = 0,2 x 100%
- Persentase kerugian (%) = 20%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa kerugian yang harus ditanggung oleh pengusaha garmen sebesar 20%.
Cara Menghitung Persentase Bunga
Berbicara mengenai persen maka tidak akan jauh dari istilah bunga. Pengertian bunga secara umum adalah suatu nilai dari pembalasan pinjaman uang, barang, atau jasa. Biasanya pembayaran bunga dilakukan oleh debitur dengan persetujuan kreditur.
Bunga juga dapat diartikan sebagai balas jasa dari suatu kegiatan peminjaman yang akan dibayar oleh penerima jasa kepada penyedia jasa. Transaksi semacam ini banyak dijumpai pada perbankan dan berbagai otoritas keuangan yang menerbitkan penyimpanan keuangan atau penerbitan pinjaman.
Pada suatu bank biasanya nasabah mempunyai simpanan uang di bank. Dengan demikian, berarti bunga dibayarkan oleh bank kepada nasabah. Sebaliknya jika nasabah mempunyai pinjaman di bank, maka bunga dibayarkan oleh nasabah kepada bank.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung persentase bunga:
- Bunga (%) = (Total akhir – Modal) / Modal x 100%
Agar dapat lebih mudah memahaminya maka perhatikan contoh berikut:
Tono menabung di bank Z selama 7 bulan. Pada awalnya Tono menabung sebesar Rp10.000.000. Setelah 7 bulan berlalu, uang tabungan Tono menjadi Rp11.000.000. Tentukan berapa persen bunga yang diperoleh oleh Tono selama menabung 7 bulan?
Jawab:
- Modal = 10.000.000
- Total akhir = 11.000.000
- Bunga (%) = (Total akhir – Modal) / Modal x 100%
- Bunga (%) = (11.000.000 – 10.000.000) / 10.000.000 x 100%
- Bunga (%) = 0,1 x 100%
- Bunga (%) = 10%
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh bunga dalam jangka waktu 7 bulan sebesar 10%
Pada dasarnya cara menghitung persentase keuntungan, kerugian, dan bunga bukan merupakan hal yang sulit. Dalam dunia bisnis perhitungan semacam ini seringkali digunakan sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar bisnis mengalami kerugian atau keuntungan.
Cara menghitung persentase ini sebenarnya sama dan mudah dilakukan. Walaupun begitu, unsur-unsur yang digunakannya berbeda. Jadi, jangan salah memasukkan angka untuk menghitung persentase keuntungan, kerugian, maupun bunga.
Baca Juga: