Uinsuka.ac.id – Pernikahan merupakan salah satu momen yang membutuhkan rencana matang agar prosesnya bisa berjalan dengan lancar. Nah, salah satu persiapan yang membutuhkan banyak pertimbangan yakni mengetahui cara menghitung tanggal pernikahan terbaik agar disetujui kedua belah pihak keluarga.
Bagi masyarakat Jawa, menghitung hari baik pernikahan tergolong bagian dari persiapan yang sakral. Misal di Desa Tanjung Sari, Jawa Timur yang masih mempercayai tradisi perhitungan weton untuk bisa menentukan hari baik atau buruk pernikahan. Di daerahmu sendiri tradisinya bagaimana?
Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki cara menghitung tanggal akad nikah sendiri untuk menentukan hari paling baik agar mendapatkan berkah penciptanya. Bagi kamu yang ingin melaksanakan pernikahan dalam waktu dekat, mungkin bisa pilih metode penentuan tanggal kali ini.
5 Cara Menghitung Tanggal Pernikahan Terbaik
Menentukan tanggal pernikahan tidak boleh dilakukan sembarangan, apalagi bagi masyarakat Jawa yang kental akan tradisi kedaerahannya. Dengan menentukan tanggal pernikahan terbaik diharapkan bisa mendatangkan kebahagian selalu bagi kehidupan rumah tangga kedua mempelai.
1. Mengecek Kalender Jawa
Langkah pertama, kamu perlu mengecek hari lahir sendiri dan pasanganmu. Perlu kamu ketahui, kalender Masehi dan kalender Jawa memiliki aturan berbeda. Pada kalender Masehi terdiri atas 7 hari dalam seminggu meliputi senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, dan minggu.
Berbeda konsepnya dengan kalender Jawa, dimana kamu akan menemui sistem pasaran 5 hari yaitu pahing, wage, pon, kliwon, dan legi. Setelah menentukan pasaranmu dan pasangan, baru pihak keluarga bisa membantu menentukan baik buruknya pelaksanaan pernikahan.
Kini mengecek kalender Jawa pasangan yang akan melangsungkan pernikahan sudah semakin mudah, kamu juga bisa mengakses lewat aplikasi PlayStore. Buka aplikasi bernama “Ki Demang”, tinggal masukkan tanggal lahir, lalu proses, maka hasil perhitungan akan segera muncul.
2. Menggunakan Pasaran Jawa
Banyak sekali situs internet yang menyediakan tabel Jawa untuk memudahkan masyarakat dalam menentukan tanggal pernikahan. Pasalnya menurut masyarakat Jawa, setiap hari dan pasaran bisa diwakili oleh angka untuk menemukan kesimpulan terbaik dalam pelaksanaan pernikahan.
Jika ingin mencocokkan neptu kedua mempelai, silahkan cocokkan tanggal lahir dan pasangan. Dari perhitungan itulah, pihak keluarga bisa mendapatkan petunjuk terbaik untuk melaksanakan hari baik pernikahan. Sudah tahu nilai neptumu bersama dengan pasangan belum?
Misal weton selasa pon (10) + weton sabtu kliwon (17) = 27. Setelah mengetahui jumlah neptu kedua mempelai, kamu bisa menyimpulkan dari hasil penjumlahan weton berikut ini. Biasanya pasangan Jawa akan memilih neptu yang menghasilkan perhitungan baik menurut tradisi.
- Pegat 19 = Jodoh
- Ratu 20 = Topo
- Jodoh 21 = Tinari
- Topo 22 = Padu
- Tinari 23 = Sujanan
- Padu 24 = Pesthi
- Sujanan 25 = Pegat
- Pesthi 26 = Ratu
- Pegat 27 = Jodoh
- Ratu 28 = Topo
- Jodoh 29 = Tinari
- Topo 30 = Padu
- Tinari 31 = Sujanan
- Padu 32 = Pesthi
- Sujanan 33 = Pegat
- Pesthi 34 = Ratu
- Pegat 35 = Jodoh
- Ratu 36 = Topo
Cara menghitung tanggal pernikahan yang tepat bisa didapatkan dari hasil perhitungan neptu kedua mempelai. Biasanya beberapa hasil penjumlahan weton yang patut dihindari seperti pegat, dimana artinya perceraian karena tidak sanggup menghadapi masalah dalam rumah tangga.
3. Menggunakan Rumus Sirkulasi
Langkah sebelumnya untuk menentukan tingkat kecocokan pasangan, sedangkan langkah yang bisa dilakukan berikutnya agar bisa mendapat hari terbaik. Kamu bisa menggunakan rumus kali ini untuk menentukan tanggal pernikahan terbaik sesuai tradisi.
Rumus = (Jumlah Neptu Kedua Pasangan + Hari Baik) : 5 = (Harus Sisa 3)
- Sandang = Bagus
- Pangan = Bagus
- Papan = Bagus dan disarankan
- Loro = Sering sakit
- Pati = Ada yang meninggal
Mengapa sisanya harus 3? Tujuannya agar hasil perhitungan bisa mendapatkan nomor 3 alias papan (bagus dan disarankan). Misalnya hasil perhitungan menunjukkan angka 9, maka hari terbaik kamu dan pasangan melalui pernikahan yaitu senin legi atau minggu wage.
4. Mengecek Bulan Pernikahan
Kalender Masehi dan Kalender Jawa memiliki 12 bulan dalam setahun, namun masing-masing memiliki perkiraan nasib berbeda. Menurut bulan Jawa, pernikahan memang sangat dianjurkan pada bulan Rajab, Jumadil Akhir, Ruwah, dan Besar.
Setiap keluarga pastinya sangat menghindari pelaksanaan pernikahan pada momen kurang baik. Bulan dalam kalender Jawa akan mengalami pergeseran tiap tahunnya, sehingga kamu perlu melakukan pengecekan secara berkala. Bagaimana tabel bulan pernikahan terbaik?
5. Menentukan Jam Terbaik
Cara menentukan tanggal pernikahan menurut hitungan Jawa memang cukup rumit, namun itu semua dilakukan untuk mendapatkan keberkahan dunia akhirat. Selain menentukan bulan baik, selanjutnya kamu bisa mengetahui jam terbaik melangsungkan akad nikah.
Misal kamu memiliki pasaran pahing, sangat disarankan untuk melangsungkan pernikahan mulai pukul 06.00 untuk mendapatkan rezeki melimpah. Selain jam 06.00, pemilik pasaran pahing juga disarankan menikah mulai pukul 08.24 dengan tujuan mendapatkan keselamatan.
Tidak hanya mempertimbangkan waktu terbaik, pihak keluarga juga perlu memperhatikan waktu sewa gedung pernikahan dan waktu nyaman para tamu berdatangan. Jika pemilihan waktunya sangat diperhitungkan, diharapkan semuanya bisa berjalan lancar sesuai harapan.
Tips Menentukan Tanggal Pernikahan Paling Tepat
Sudah paham cara menghitung tanggal pernikahan? Dalam menentukan tanggal menikah, memang lebih baik direncanakan dengan baik. Selain memahami langkah di atas, berikut ini ada tips untuk bisa menentukan tanggal pernikahan paling tepat bagi kedua mempelai.
1. Jarak Waktu Pernikahan
Menentukan tanggal pernikahan dengan hari H sebaiknya tidak terlalu mepet. Memang ada pihak yang tidak merasa keberatan melakukannya, namun pernikahan membutuhkan banyak persiapan. Jangan sampai ada momen yang terlewatkan lantaran ingin segera melaksanakan pernikahan.
2. Disarankan Pilih Hari Libur
Bagi kedua mempelai yang bekerja dalam instansi tertentu, disarankan untuk memilih hari libur dalam melaksanakan pernikahan. Tujuannya agar para teman, sahabat, kerabat, dan rekan kerja bisa mendatangi undangan pernikahan karena memiliki waktu luang saat masih liburan.
3. Hindari Memilih Tanggal Tua
Tidak hanya memilih hari libur, umumnya tamu undangan sangat menyukai tanggal muda untuk mengunjungi pernikahan. Tanggal muda kebanyakan orang masih memiliki gaji penuh, sehingga bisa membaginya dengan kebutuhan pribadi dan mengisi amplop undangan nantinya.
4. Memilih Tanggal Istimewa
Cara menghitung tanggal pernikahan memang sangat disarankan, namun bagi kamu yang ingin melangsungkan pernikahan saat hari istimewa tentu tidak masalah. Beberapa hari istimewa yang direkomendasikan misalnya tanggal pertama kali bertemu, tanggal jadian, ultah, dan lainnya.
Meskipun ingin melangsungkan pernikahan menurut tanggal istimewa, namun kamu harus tetap memperhatikan tradisi yang berlaku dalam masyarakat. Jangan sampai pemilihan tanggal malah dianggap tidak tepat, kemudian membawa hal buruk bagi pasangan itu sendiri.
5. Berdasarkan Primbon Jawa
Ada banyak alternatif menentukan tanggal pernikahan bagi kedua mempelai misalnya memakai kalkulator tanggal pernikahan. Ada juga cara manual menurut primbon Jawa, semuanya bisa coba dilakukan sesuai dengan tradisi yang dipercaya oleh masyarakat daerah masing-masing.
Walaupun semuanya sudah direncanakan dengan matang, namun terkadang ada pasangan yang mengalami halangan saat akan melangsungkan pernikahan. Demi kelancaran pernikahan, kamu harus menyiapkan tanggal lain sebagai cadangan sesuai cara menghitung tanggal pernikahan di atas.
Baca Juga: