Cara Menghitung Telat Haid dan Kapan Harus Tes Kehamilan

Uinsuka.ac.id – Siklus haid tidak teratur sering membuat wanita yang sudah menikah merasa bingung. Rasa bingung ini muncul karena menstruasi yang terlambat membuat mereka bertanya-tanya apakah mereka hamil atau sekedar terlambat haid. Untuk mengurangi rasa bingung ini kamu harus tahu cara menghitung telat haid.

Dengan mengetahui cara perhitungan ini, kamu akan mengetahui batas waktu siklus haid dikatakan terlambat dan kapan harus melakukan tes kehamilan. Keterlambatan haid ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Yuk, cari tahu cara menghitung hari telat haid dan faktor penyebab menstruasi terlambat di sini.

Perhitungan Siklus Haid Normal pada Wanita

Siklus haid wanita dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir hingga sehari sebelum menstruasi berikutnya. Panjang siklus haid ini tidaklah sama antara satu wanita dan wanita lainnya. Kebanyakan dari mereka memiliki siklus haid 28 hari.

Meski demikian, ada beberapa wanita yang mengalami siklus yang lebih pendek atau lebih panjang. Seorang wanita bisa dikatakan memiliki siklus menstruasi normal jika siklusnya berlangsung selama 21 hari hingga 35 hari. Siklus tersebut terbagi dalam beberapa fase.

Fase pertama adalah menstruasi yang berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Fase ini dilanjutkan oleh fase folikuler, fase subur pada pertengahan siklus, dan fase luteal.

Seorang wanita bisa dikatakan terlambat haid jika ia melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi. Jadi, jika wanita tidak memperoleh haid setelah melewatkan siklus menstruasinya, ia berarti telat haid.

Bagaimana Cara Menghitung Telat Haid?

Kapan tepatnya kamu bisa dikatakan terlambat haid? Berdasarkan berbagai jurnal medis, terlambat haid terjadi jika seorang wanita tidak memperoleh menstruasi pada hari ke-35 dalam siklus menstruasinya yang terakhir. Berikut ini contoh penghitungan tanggal terlambat haid.

  1. Seorang Wanita memperoleh haid pada tanggal 1 Agustus. Jadi, hari-35 dari siklus tersebut adalah tanggal 4 September. Jika ia tidak mendapat haid pada tanggal tersebut, maka ia berarti terlambat haid.
  2. Siklus menstruasi seorang wanita pada bulan lalu dimulai pada tanggal 7 September. Sehingga, hari-35 jatuh pada tanggal 11 Oktober. Apabila ia belum haid pada tanggal 10 Oktober, maka siklusnya belum bisa dibilang terlambat. Tapi, jika hingga 11 Oktober tidak haid, ia berarti telat haid.
Baca Juga:  4 Cara Menghitung Ukuran Cincin dalam Cm & Satuan

Namun, cara ini kurang pas digunakan oleh wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur. Jika kamu mengalaminya, cara menghitung telat haid adalah menambahkan 5 hari pada siklus haid terpanjang. Jadi, kamu harus memiliki data siklus haid selama 6 bulan terakhir untuk bisa menghitung telat haid

Contoh:

Jika siklus terpanjang selama 6 bulan tersebut berlangsung selama 40 hari, maka cara menghitung haid telat atau tidak adalah 40 + 5. Dengan demikian, jika haid terakhirmu dimulai pada tanggal 11 Agustus, maka hari ke-45 adalah tanggal 25 September.

Jadi, jika tidak menstruasi pada tanggal 15 September atau hari ke-35, kamu belum bisa dikatakan terlambat haid. Namun, kamu akan disebut mengalami telat haid jika tidak menstruasi pada tanggal 25 September.

Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan?

Apabila kamu adalah wanita yang aktif berhubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka terlambat haid bisa jadi tanda kehamilan. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan tes kehamilan mandiri.

Penggunaan test pack kehamilan dapat dilakukan langsung saat kamu resmi dikatakan mengalami terlambat haid berdasarkan cara menghitung telat haid di atas. Dengan demikian, kamu bisa melakukan tes kehamilan pada hari ke-35 jika memiliki siklus menstruasi normal.

Baca Juga:  0,75 Jam Berapa Menit? Rumus Konversi Satuan Waktu

Tes kehamilan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pada saat itu, hormon kehamilan berada dalam level tertinggi. Dengan demikian, hasil tes tersebut akan lebih akurat. Kamu mungkin perlu mengulang tes ini seminggu kemudian untuk memastikan kehamilan jika hasil tes pertama negatif dan masih telat haid.

Perbedaan Telat Haid Dengan Hamil: Gejala-Gejalanya

Terlambat haid merupakan salah satu tanda kehamilan. Namun, telat haid tidak selalu merupakan tanda bahwa seorang wanita sedang hamil. Ada beberapa gejala yang dapat membantumu membedakan kedua kondisi tersebut. Meski demikian, beberapa gejala telat haid juga menjadi gejala kehamilan.

Berikut perbedaan gejala haid dan kehamilan

Gejala Telat Haid

Kamu yang sedang mengalami telat haid biasanya akan mengalami gejala berikut ini

  • Kram perut.
  • Sakit kepala atau migren.
  • Nyeri sendi.
  • Wajah berjerawat.

Gejala Kehamilan

Beberapa gejala kehamilan adalah sebagai berikut.

  • Area areola berwarna lebih gelap dari biasanya.
  • Mual dan muntah.
  • Keputihan dengan warna putih susu.
  • Pendarahan ringan seperti flek berwarna merah kecoklatan.

Faktor yang Menyebabkan Haid Terlambat

Mengapa beberapa wanita mengalami keterlambatan haid? Berbagai faktor di bawah ini dapat menyebabkan haid datang terlambat.

1. Berat Badan

Wanita yang memiliki berat badan berlebih atau terlalu kurus biasanya sering mengalami telat haid. Hal ini karena lemak yang menumpuk maupun kekurangan nutrisi mengakibatkan hormon tidak seimbang. Akibatnya, ovulasi akan terhambat dan haid pun juga terlambat.

2. Stres

Beban pikiran yang sangat berat atau tekanan mental dapat mengganggu kerja otak. Padahal, otak lah organ yang mengatur produksi hormon dalam tubuh.

Sehingga, jika otak tidak dapat berfungsi dengan baik, maka keseimbangan hormon akan terganggu. Akhirnya, haid pun jadi terlambat.

3. Sedang Menyusui

Beberapa ibu yang sedang menyusui mengalami keterlambatan haid. Hal ini umumnya terjadi selama sekitar 6 bulan setelah melahirkan pada ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif.

Baca Juga:  3 Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok Rumah 2024

4. Masalah Kesehatan

Berbagai masalah kesehatan berat, misalnya penyakit kronis, dapat membuat tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. Akibatnya, mereka yang mengalami masalah kesehatan ini sering mengalami telat haid.

Cara Mengatasi Haid Terlambat

Terlambat haid sebenarnya merupakan sinyal dari tubuh untuk mengatakan bahwa hormon di dalam dirimu tidak seimbang. Selain mempengaruhi kesuburan, kondisi ini juga tidak baik jika dibiarkan terus-menerus. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan beberapa tindakan di bawah ini untuk mengatasinya.

1. Perbaiki Pola Makan

Pola makan yang baik dapat menunjang keseimbangan hormon dalam tubuh wanita. Dengan memiliki pola makan yang baik, tubuh wanita akan memperoleh cukup nutrisi untuk menciptakan keseimbangan tersebut.

Selain itu, pola makan yang baik juga dapat mengurangi berat badan dan menjaga berat badan tetap ideal. Oleh karena itu, wanita perlu melakukan diet sehat agar tidak telat haid.

2. Tidur yang Cukup

Tidur cukup juga bisa mengurangi risiko telat haid. Hal ini karena tidur dapat membantu otak bekerja lebih baik. Sehingga, otak pun dapat mengatur tubuh untuk menghasilkan hormon yang seimbang.

3. Olahraga dan Relaksasi

Jika ingin memiliki siklus haid yang lebih teratur, kamu sebaiknya rutin melakukan olahraga dan relaksasi. Meski demikian, olahraga yang dilakukan sebaiknya bukan olahraga berat karena olahraga berat malah dapat membuat terlambat haid.

4. Minum Jamu Kunyit Asam

Sejak zaman dahulu, wanita Indonesia suka minum jamu kunyit asam untuk menjaga kesehatan reproduksi. Menurut beberapa penelitian, zat aktif pada kunyit bisa membantu tubuh menghasilkan estrogen dan progesterone secara seimbang.

Cara menghitung telat haid adalah perhitungan yang harus diketahui setiap wanita. Pengetahuan ini dapat membantu mereka mengetahui apakah siklus haid mereka normal dan teratur. Selain itu, perhitungan ini juga bisa digunakan untuk menentukan waktu kapan mereka harus melakukan tes kehamilan.