Dalam kehidupan sehari-hari, konversi berat sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Meski demikian, masih ada banyak orang yang merasa kesulitan dan kebingungan dalam melakukan konversi. Adapun miligram ke gram adalah salah satu konversi yang sering bikin bingung.
Secara umum, aplikasi penggunaan konversi berat seringkali dilakukan untuk kebutuhan belanja. Beberapa barang memiliki hitungan per gram atau kilogram dalam penentuan harga belinya. Supermarket dan pasar tradisional merupakan tempat yang paling sering melakukan konversi berat.
Setidaknya, ada 3 satuan berat yang paling sering digunakan di Indonesia. Adapun satuannya adalah kilogram (kg), gram (g) dan yang terakhir adalah miligram (mg). Sementara satuan lainnya seperti hektogram (hg), dekagram (dag), desigram (dg) dan centigram (cg).
Prinsip Utama Konversi Panjang
Agar sukses melakukan konversi panjang, setidaknya kamu harus hafal peletakan tangga satuannya. Peletakan ini menjadi penting karena berhubungan dengan hasil konversi. Salah urutan tangga bisa membuat hasil konversi tidak tepat sehingga bisa fatal.
Misalnya, jika yang ditanya adalah konversi mg ke gram, maka kamu harus melihat terlebih dahulu miligram ke gram itu mengalami kenaikan atau penurunan dalam tangga satuan berat. Setelah itu, hitung berapa kali tangga tersebut harus naik atau turun untuk menentukan hasilnya.
Lantas, seperti apa urutan tangga satuan berat yang wajib untuk dihafalkan? Simak pembahasannya berikut ini:
Kg (Kilogram)
Hg (Hektogram)
Dag (Dekagram)
G (Gram)
Dg (Desigram)
Cg (Centigram)
Mg (Miligram)
Dari tangga satuan berat di atas, bisa dilihat bahwa kilogram (kg) menempati tempat tertinggi. Sementara itu, gram berada di titik tengah yang menandakan bahwa satuan tersebut sering digunakan. Di sisi lain, mg menempati satuan berat yang terkecil.
Penggunaan tangga satuan berat memiliki aturan khusus. Adapun aturannya adalah: jika konversi turun 1 tangga, maka hasilnya dikalikan dengan 10. Sementara itu jika naik sebanyak 1 kali, maka hasilnya harus dibagi dengan 10.
Menghitung Miligram ke Gram
Dari aturan di atas, bisa dipastikan bahwa konversi mg ke gram mengalami kenaikan sebanyak 3 kali. Ini artinya, hasil dari konversi tersebut harus dibagi dengan (10 x 10 x 10) atau 1.000. Agar lebih jelas, langsung simak contoh soalnya berikut ini:
Contoh soal:
Ardian memiliki 45.000 miligram serbuk kayu. Ia pun berniat untuk menjualnya dengan harga Rp2.000 per gramnya. Lantas, berapakah uang penjualan yang didapatkan Ardian jika ia menjual total 45.000 miligram serbuk kayu miliknya tersebut?
Pembahasan:
45.000 mg = … g?
= 45.000 : 1.000
= 45.000/1.000
= 45/1
= 45 gram
Jika harga per satu gram adalah Rp2.000, maka jumlah uang penjualan yang didapatkan Ardian adalah sebagai berikut:
Uang penjualan = Harga per gram x jumlah total per gram
Uang penjualan = Rp2.000 x 45 gram
Uang penjualan = Rp90.000
Jadi, uang penjualan total yang didapatkan Ardian dengan menjual serbuk kayu sebanyak 45 gram adalah Rp90.000.
Pada akhirnya, konversi miligram ke gram bisa dikembangkan menjadi banyak model soal cerita yang berbeda. Namun jika kamu sudah memahami konsep dasarnya, maka soal tersebut akan dengan mudah ditaklukkan. Jadi, jangan patah semangat ya!